Monday 23 May 2011

Kegagalan Berubah Iman

Tuhan…
dia terlalu indah tuk dilupakan…
terlalu sedih jika dikenang…
betapa hatiku bersedih…
mengenang semua yang berasal darinya…

Tuhan…
masih membekas bayangan akan dirinya…
yang telah mengisi relung hatiku…
disetiap sapaannya… serta disetiap kata-katanya…
mengandung keceriaannya…

Tuhan…
hamba memang lemah…
tapi mengapa dia memberikanku harapan?
seraya harapannya aku pun langsung melayang…
langksana burung yang bebas kemana-mana…

Tuhan…
kini ku telah jatuh dari langit dan hancur berkeping-keping…
tertembak oleh peluru yang tepat pada bagian sayapku…
sekarang aku pun tau… harapan itu palsu…
sayapku pun sudah rapuh dan tak bisa terbang kembali…

Tuhan…
andaikan hamba boleh memilih…
hamba kan memilih menjadi bagian dari lautan-Mu…
karena sekalinya ternodai…
ia kan cepat kembali bersih dan tertata seperti semula…

Tuhan…
apabila ini sudah menjadi takdir hamba…
hamba harap agar Engkau membimbingku pada jalan yang benar…
jangan Kau sesatkan hamba karena kegagalan seperti ini…
hamba yakin dengan kegagalan ini… agar hamba menjadi lebih beriman pada-Mu…

Itulah puisi islami atau puisi islam,Lain kali di tambah lagi dengan puisi islam lainnya.

Cinta yang agung

Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu MASIH
menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu’

Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu
menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya,
adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan
kamu masih menunggunya dengan setia.

Adalah ketika di mulai mencintai orang lain dan
kamu masih bisa tersenyum dan berkata
” aku turut berbahagia untukmu ”

Mungkin akan tiba saatnya di mana kamu harus
berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang
itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita
menyadari bahwa orang iu akan lebih berbahagia
apabila kita melepaskannya.

Apabila cinta tidak berhasil…BEBASKAN dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi ..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
tapi..ketika cinta itu mati..kamu TIDAK perlu mati
bersamanya…

Itulah puisi cinta kahlil gibran cinta yang agung.

Musim Semi, Musim Panas, dan Musim Gugur

Musim Semi

Mari sayangku, marilah kita berjalan di tengah-tengah perbukitan

Karena salju masih menjadi air dan kehidupan masih terjaga dari tidurnya, menjelajahi perbukitan dan lembah-lembah.

Marilah kita ikuti jejak Musim Semi ke lading di kejauhan

Dan naik ke puncak bukit untuk mendapat ilham

Di atas dataran tinggi hijau yang sejuk.

Fajar Musim Semi telah membuka pakaiannya

Yang disimpan selama Musim Dingin

Lalu menempatkannya di atas pohon-pohon prem dan sirtus.

Dan mereka tampak seperti mempelai wanita dalam upacara adat Malam Kedre

Ranting-ranting pohon anggur saling berangkulan seperti kekasih

Dan aliran sungai kecil menari-nari di antara bebatuan

Mengulang nyanyian sukacita

Bunga-bunga tiba-tiba saja berkembang dari jantung alam

Seperti buih di jantung lautan

Marilah sayangku, marilah kita minum

Air mata terakhir Musim Dingin dari bunga bakung

Yang menyejukan jiwa kita dengan nyanyian burung-burung

Berjalan-jalan gembira melalui hembusan angin lembut yang memabukkan

Marilah kita duduk dekat batu itu, tempat bunga violet bersembunyi

Marilah kita kejar manisnya pertukaran kecup mereka

Musim Panas

Marilah kita pergi ke lading sayangku,

Sebab waktu panen sudah dekat dan sinar matahari

Mulai mematangkan gandumnya

Marilah kita rawat buih bumi,

Sementara jiwa menumpuk andum suka cita

Dari benih cinta yang ditaburkan dalam hati kita

Marilah kita isi wadah kita dengan hasil alam

Sementara kehidupan mengisi hati kita dengan kelimpahannya

Marilah kita jadikan bunga-bunga tempat tidur kita

Dan langit selimut kita

Marilah kita bersantai setelah seharian bekerja

Dan mendengar suara aliran sungai kecil yang menggoda

Musim Gugur

Marilah kita pergi mengumpulkan buah anggur di kebun anggur

Untuk diperas dan menyimpan minuman anggurnya dalam wadah yang lama

Seperti jiwa yang menyimpan pengetahuan sepanjang masa

Di dalam wadah-wadah kekal

Marilah kita kembali ke tempat tinggal kita

Sebab angin telah membuat angin-angin yang menguning jatuh

Dan menyelebungi bunga-bunga yang mongering

Membisikan nyanyian kematian pada Musim Panas

Pulanglah kekasihku yang kekal,

Sebab burung-burung telah berziarah ke tempat yang hangat

Dan meninggalkan daratan tinggi yang dingin

Menderita sendirian

Bunga melati dan semak belukar

Tak memiliki air mata lagi

Marilah kita tidur sebab aliran sungai kecil yang letih tidak lagi bernyanyi

Dan Musim Semi yang penuh keriangan telah habis tangisnya

Perbukitan tua pun telah menyimpan pakaian warna-warni mereka

Marilah sayangku,

Alam pantas letih dan sedang mengucapkan selamat tinggalnya

Dengan melodi yang hening dan penuh kepuasan

Itulah beberapa kumpulan puisi puisi kahlil gibran.

Puisi Untuk Ibu


Pernah aku ditegur

Katanya untuk kebaikan

Pernah aku dimarah

Katanya membaiki kelemahan

Pernah aku diminta membantu

Katanya supaya aku pandai

Ibu…..

Pernah aku merajuk

Katanya aku manja

Pernah aku melawan

Katanya aku degil

Pernah aku menangis

Katanya aku lemah

Ibu…..

Setiap kali aku tersilap

Dia hukum aku dengan nasihat

Setiap kali aku kecewa

Dia bangun di malam sepi lalu bermunajat

Setiap kali aku dalam kesakitan

Dia ubati dengan penawar dan semangat

Dan

Bila aku mencapai kejayaan

Dia kata bersyukurlah pada Tuhan



Namun…..

Tidak pernah aku lihat air mata dukamu

Mengalir di pipimu

Begitu kuatnya dirimu….

Ibu….

Aku sayang padamu…..

Tuhanku….

Aku bermohon padaMu

Sejahterakanlah dia

Selamanya…..

Itulah puisi untuk ibu.

Teori Gaya Bahasa Iklan

APA BAHASA ITU? Sepuluh Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli


Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer.
Lain halnya menurut Owen dalam Stiawan (2006:1), menjelaskan definisi bahasa yaitu language can be defined as a socially shared combinations of those symbols and rule governed combinations of those symbols (bahasa dapat didefenisikan sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan).
Pendapat di atas mirip dengan apa yang diungkapkan oleh Tarigan (1989:4), beliau memberikan dua definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang sistematis, barang kali juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat lambang-lambang mana suka atau simbol-simbol arbitrer.
Menurut Santoso (1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar.
Definisi lain, Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem. Pengertian tersebut dikemukakan oleh Mackey (1986:12).
Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
Hampir senada dengan pendapat Wibowo, Walija (1996:4), mengungkapkan definisi bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain.
Pendapat lainnya tentang definisi bahasa diungkapkan oleh Syamsuddin (1986:2), beliau memberi dua pengertian bahasa. Pertama, bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan.
Sementara Pengabean (1981:5), berpendapat bahwa bahasa adalah suatu sistem yang mengutarakan dan melaporkan apa yang terjadi pada sistem saraf.
Pendapat terakhir dari makalah singkat tentang bahasa ini diutarakan oleh Soejono (1983:01), bahasa adalah suatu sarana perhubungan rohani yang amat penting dalam hidup bersama.

Daftar Pustaka

Ambary, Abdullah. Intisari Tata Bahasa Indonesia. Bandung: Djatnika. 1986.
Guntur, Henry. Pengajaran Kompetensi Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa. 1989.
Mackey, W.F. Analisis Bahasa. Surabaya: Usaha Nasional. 1986.
Santoso, Kusno Budi. Problematika Bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa. 1990.
Smaradhipa, Galih. Bertutur dengan Tulisan diposting dari situs www.rayakultura.com. 12/05/2005 .
Soejono, Ag. Metode Khusus Bahasa Indonesia. Bandung: C.V. Ilmu1983.
Stiawan, Yasin. Perkembangan Bahasa diposting dari situs www.siaksoft.com. 16/01/2006. Tarigan,
Syamsuddin, A.R. Sanggar Bahasa Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka Jakarta. 1986.
Pangabean, Maruli. Bahasa Pengaruh dan Peranannya. Jakarta: Gramedia. 1981.
Walija. 1996. Bahasa Indonesia dalam Perbincangan. Jakarta: IKIP Muhammadiyah Jakarta Press.
Wibowo, Wahyu. Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia. 2001.