Friday 17 December 2010

puisi

Nama: ASMAENI
Npm : 10607014
Kelas : 4sa02




“Hujan”
Awan menatapku dengan kemurkaan,
Langit indah menjadi terlihat sedih,
Matahari pun sembunyi dibalik awan,
Seketika itu petir saling menyahut,
Cuaca yang terang menjadi gelap,
Hujan pun turun dengan derasnya…
Hujan…

“Air”
Semua makhluk membutuhkanmu,
Tanpamu kami bisa mati karena kering dan kehausan,
Mata mu yang bening,
Menyejukkan jiwa yang kering,
Air,…
Tanpamu… aku sirna..

“Ibu”
Saat matahari menghilangkan cahayanya,
Langitpun menjadi gelap,
Dan malam pun telah tiba,
Bayangmu pun hadir ditengah kegelapannya,

Hadirmu yang selalu ku impikan,
Membuat aku selalu terbayang,
Bersamamu membuat suatu kenangan,
Kisah yang tak akan terlupakan,

Perjuanganmu yang tak pernah kenal lelah,
Jasamu yang tak terbayarkan,
Engkaulah orang yang kubanggakan,
Yang tak kan pernah tergantikan,

Ibu….
Kau pelepas dahaga dikala aku haus,
Kau penerang hati dikala aku kegelapan,
Kau mutiara termahal,
Kau telaga kehidupan.

“Butuh Waktu”
Butuh waktu semenit untuk mengenalmu,
Butuh waktu satu jam untuk menyayangimu,
Butuh waktu satu hari untuk mencintaimu,
Tetapi…
Butuh waktu seumur hidup untuk melupakanmu.

“Rindu”
Sebaris waktu bersamamu,
Menjadi pahatan terindah dalam perjalanan hidupku,
Tak salah bila rinduku tak pernah pupus,
Biarkan saja rinduku melimpah untukmu,
Semuanya punya makna untukku.

“Pelangi”
Warnamu indah seperti lampu natal,
Kau senyum diatas langit,
Membuat semua orang kagum dengan indahnya senyumanmu,
Warnamu mewarnai hariku,
Hatiku menjadi indah, seindah warnamu.


“Ombak”
warnamu biru seperti langit
gelombangmu menggetarkan jiwa
suaramu memanggil lirih
namun ada kehidupan didalamnya.

“Gitarku”
suaramu menyiram nada hatiku
kau mengisi ruang sepiku
kesetiaanmu membuat senar hatiku tak jenuh
wahai gitarku.

“Batu”
kau diam membisu
seolah tak mendengarkan celotehanku
ku kecewa dengan sikapmu
tapi aku tahu, kau hanyalah batu.

“Angkot”
ketika jauh, kau memandangiku
ketika dekat, kau menoleh padaku
ternyata jauh dekat hanya 2000.
(bayarlah ongkos sesuai tarif)

Hikmah di Balik Kecelakaan

Sabtu pagi yang cerah, Rina bersiap-siap untuk berangkat kerja. Setelah rapi Rina langsung menuju stasiun pocin, dan akan naik kereta ke arah bogor karena tempat kerjanya dibogor. Sebelum Rina menginjakkan kaki keluar kostan, teman sekerjanya menelpon Rina. “hallo..Rin lo dimana?”
Rina menjawab “aku baru mau berangkat nih”.
“eh lo mau naik kereta ya?jangan naik dulu, tunggu aku, aku bawa motor hari ini, jadi kita berangkat bareng aja”
“oke deh kalau begitu”.
Rina pun berjalan dengan santai, karena ia pikir naik motor, jadi akan lebih cepat sampai. Baru beberapa langkah saja temannya sudah menelpon lagi.
“hallo, eh Rin sorry aku tidak jadi bawa motor, motornya mau dipakai sama kakak aku” “oh begitu, iya sudah tidak apa-apa, aku mau naik kereta saja kalau begitu”.
Stasiun dari kosanya tidak begitu jauh, jadi tidak perlu waktu lama untuk sampai kesitu. Setelah sampai distasiun Rina langsung membeli tiket yang ekonomi, ternyata kereta akan datang sepuluh menit lagi, syukurlah kalau begitu jadi ia tidak akan menunggu terlalu lama. Lalu teman Rina menelpon lagi.
“hallo, Rin aku jadi bawa motor, kakak aku tidak jadi bawa ternyata, kita berangkat bareng ya?”
“aduh tapi aku sudah membeli tiket kereta dan keretanya sebentar lagi akan datang” temannya Rina terus meyakinkan ia untuk pergi bersamanya, Rina berpikir memang lebih cepat naik motor dan irit ongkos juga, hehe. Ada perasaan ragu dihatinya, perasaan Rina mulai tidak enak. Ia berfikir sejenak, apakah sebaiknya naik kereta saja, ditengah keraguan Rina temannya menelpon lagi,
“Rin kita janjian dihalte UI saja ya, aku lagi dijalan mau kesana nih, oke”. Tut..tut…
telpon terputus, setelah Rina memutuskan untuk pergi bersama dengan temannya, keretapun datang, perasaan ragu datang kembali setelah ia melihat kereta, Rina memandangi kereta sampai pergi. Ia berfikir, wah sayang juga nih tiketnya, kira-kira bisa ditukar lagi tidak ya,. Kan lumayan walaupun pun hanya dua ribu,hehe. Akhirnya Rina pun mencoba menukarkan tiket itu dengan uang lagi.
“permisi, pak saya tidak jadi naik kereta, kira-kira boleh dibalikin lagi tidak?” Rina meminta dengan gaya agak sedikit manja”.
“ oh tidak bisa dik, tiket yang sudah dibeli tidak bisa ditukar lagi” jawab penjaga tiket itu, Rina pun tidak mau kalah “ ya pak masa hanya satu orang saja tidak bisa, ayo donk pak, Cuma saya saja kok” bujuk Rina.
Setelah beberapa menit bernego, akhirnya penjaga tiket itu mengalah,
“tapi dengan syarat” katanya, “kenalan dulu ya..siapa nama adik?”
dalam hatinya berkata, hhmm genit juga penjaga tiketnya, tapi baiklah yang penting aku tidak dipegang dan tidak di apa-apain. Akupun menyebutkan nama
“Rina”
setelah itu dia langsung memberikan uang dua ribu aku, dan aku mengembalikan tiketnya. Rina tertawa dalam hati, hihi aneh juga ya penjaga tiket itu.
“hati-hati ya Rina” teriak penjaga tiket itu.
“oh iya” kata aku.
Rina pun langsung menuju halte UI untuk menunggu temannya. Lama ia menunggu, sekitar satu jam temannya baru muncul. Dan tanpa sepatah katapun, temannya yang bernama Ririn itu langsung memberinya sebuah helm
“cepat kita sudah telat” katanya.
Tidak banyak basa basi Rina pun langsung duduk dibelakang Ririn. Begitu cepat dan gesitnya Ririn mengendarai motor, Rina agak sedikit khawatir dengan cara dia membawa motor, kami pasti selalu menyusul motor-motor yang ada didepan, saat macetpun dia pandai selip sana selip sini, lalu Ririn menegur Rina
“Rin..lo baik-baik saja kan?, dari tadi diem aja”
“iya aku baik-baik saja kok, tapi jangan kenceng-kenceng donk bawa motornya, aku khawatir ne, lebih baik santai saja, yang penting selamat sampai tujuan” Rina mengingatkan Ririn.
“ah kalau seperti itu lama sampainya Rin”
“ya sudah terserah lo saja”.
Seketika pikiran Rina kosong dan pandangannya ikut kosong, segera saja Rina banyak-banyak membaca doa agar baik-baik saja. Tapi tiba-tiba oh kenapa Rina jadi mengantuk, Rina berfikir pejamkan mata saja agar lebih rileks. Sesekali Rina pejamkan mata dan sesekali Rina melek kembali, temannya semakin kencang saja ternyata membawa motornya, karena mereka tidak ingin telat kerja. Rina pun memejamkan mata sambil berdoa yaitu doa untuk tidur yang menurut agama islam. Rina bermimpi ada seorang gadis sedang menangis, dia sendirian tempat itu begitu gelap dan sepi, aku ketakutan, dan jauh ditempat lain banyak orang yang memanggil-manggil namanya, seketika menjadi ramai, lalu sepi kembali. Rina pun terbangun dari mimpi anehnya itu. Lalu ada perasaan aneh dan pening dikepalanya, Rina membuka mata pelan-pelan, dan ia terkejut, dimana aku. Apakah aku masih bermimpi. Kenapa aku didalam kamar sekarang, tiba-tiba disekelilingnya banyak orang yang tidak ia kenal. Rina melihat bajunya berlumuran darah dan luka-luka disekitar tangan, ia merasakan sakit dikepalanya dan wajahnya sangat perih sekali. Ternyata Rina kecelakaan. Dan ia sedang terbaring dirumah sakit. Kepalanya pusing hingga matanya tidak kuat untuk melihat lagi, sepertinya ingin memejamkan mata, akan lebih enak. Lalu suster langsung panggil-panggil namanya, katanya jangan sampai Rina tertidur, jika Rina tertidur maka matilah Rina, huuuu…serem. Rina pingsan tak lebih dari satu jam. Pihak rumah sakit langsung menghubungi keluarganya begitu ia sadar. Rina terus saja muntah-muntah karena ginjalnya kena benturan juga. Untung saja masyarakat setempat yang berbaik hati itu mau menolongnya, yang padahal tidak kenal sama sekali. Masyarakat setempat mengira bahwa Rina sudah meninggal, sebab ditempat kejadian ia jatuh, Rina begitu banyak mengeluarkan darah dan tidak sadarkan diri, karna masih tersisa sedikit nafas warga langsung membawa Rina kerumah sakit terdekat. Dan Alhamdulillah Rina terselamatkan karena pertolongan warga setempat. Ternyata Rina adalah orang ketiga yang jatuh ditempat yang sama seperti orang-orang yang jatuh sebelumnya, dan setiap yang jatuh ditempat itu mereka semuanya meninggal, dan kini Rina terselamatkan. Warga terharu dan bersyukur, mereka ada yang membawa makanan dan minuman untuk menjenguknya, oh Tuhan mereka sungguh sangat baik sekali. Engkau kirimkan malaikat penolong melalui perantara warga-warga yang baik itu. Terimah kasih Tuhan. Lalu keluargaku datang untuk menjemputnya, dan Rina dibawa ketangerang ditempat saudaranya untuk rawat jalan. Tak terasa sudah sepuluh hari Rina telah melakukan rawat jalan, Rina ingin sekali balik ke Depok karena akan ada ujian semester saat itu. Dengan sangat terpaksa Rina harus pergi walaupun kondisinya saat itu belum cukup baik untuk perjalanan jauh atau untuk kegiatan lainnya. Orangtuanya sepertinya acuh dengan keadaannya saat itu, jadi walaupun kondisinya masih kurang baik mereka tetap membiarkan Rina pergi.
Rina pergi ke Depok sendirian dengan kondisi sangat lemah, ia hanya bisa berdoa semoga ia selamat sampai tujuan. Sekitar lima jam perjalanan dari tempat saudaranya sampai ke Depok. Setelah sampai badannya terkulai lemas dan Rina langsung tidur selama tiga jam. Akhirnya Rina merawat diri sendiri dikostan hingga kondisinya membaik.

Setelah sembuh Rina berhenti kerja, dan ingin fokus pada kuliah saja. Dan sekarang ia punya keluarga angkat ditempat kenangannya jatuh,hehe.. Ternyata ada hikmah dibalik kecelakaan itu.





By:
Nama: Asmaeni
Npm: 10607014
Kelas: 4SA02