Friday 17 December 2010

puisi

Nama: ASMAENI
Npm : 10607014
Kelas : 4sa02




“Hujan”
Awan menatapku dengan kemurkaan,
Langit indah menjadi terlihat sedih,
Matahari pun sembunyi dibalik awan,
Seketika itu petir saling menyahut,
Cuaca yang terang menjadi gelap,
Hujan pun turun dengan derasnya…
Hujan…

“Air”
Semua makhluk membutuhkanmu,
Tanpamu kami bisa mati karena kering dan kehausan,
Mata mu yang bening,
Menyejukkan jiwa yang kering,
Air,…
Tanpamu… aku sirna..

“Ibu”
Saat matahari menghilangkan cahayanya,
Langitpun menjadi gelap,
Dan malam pun telah tiba,
Bayangmu pun hadir ditengah kegelapannya,

Hadirmu yang selalu ku impikan,
Membuat aku selalu terbayang,
Bersamamu membuat suatu kenangan,
Kisah yang tak akan terlupakan,

Perjuanganmu yang tak pernah kenal lelah,
Jasamu yang tak terbayarkan,
Engkaulah orang yang kubanggakan,
Yang tak kan pernah tergantikan,

Ibu….
Kau pelepas dahaga dikala aku haus,
Kau penerang hati dikala aku kegelapan,
Kau mutiara termahal,
Kau telaga kehidupan.

“Butuh Waktu”
Butuh waktu semenit untuk mengenalmu,
Butuh waktu satu jam untuk menyayangimu,
Butuh waktu satu hari untuk mencintaimu,
Tetapi…
Butuh waktu seumur hidup untuk melupakanmu.

“Rindu”
Sebaris waktu bersamamu,
Menjadi pahatan terindah dalam perjalanan hidupku,
Tak salah bila rinduku tak pernah pupus,
Biarkan saja rinduku melimpah untukmu,
Semuanya punya makna untukku.

“Pelangi”
Warnamu indah seperti lampu natal,
Kau senyum diatas langit,
Membuat semua orang kagum dengan indahnya senyumanmu,
Warnamu mewarnai hariku,
Hatiku menjadi indah, seindah warnamu.


“Ombak”
warnamu biru seperti langit
gelombangmu menggetarkan jiwa
suaramu memanggil lirih
namun ada kehidupan didalamnya.

“Gitarku”
suaramu menyiram nada hatiku
kau mengisi ruang sepiku
kesetiaanmu membuat senar hatiku tak jenuh
wahai gitarku.

“Batu”
kau diam membisu
seolah tak mendengarkan celotehanku
ku kecewa dengan sikapmu
tapi aku tahu, kau hanyalah batu.

“Angkot”
ketika jauh, kau memandangiku
ketika dekat, kau menoleh padaku
ternyata jauh dekat hanya 2000.
(bayarlah ongkos sesuai tarif)

Hikmah di Balik Kecelakaan

Sabtu pagi yang cerah, Rina bersiap-siap untuk berangkat kerja. Setelah rapi Rina langsung menuju stasiun pocin, dan akan naik kereta ke arah bogor karena tempat kerjanya dibogor. Sebelum Rina menginjakkan kaki keluar kostan, teman sekerjanya menelpon Rina. “hallo..Rin lo dimana?”
Rina menjawab “aku baru mau berangkat nih”.
“eh lo mau naik kereta ya?jangan naik dulu, tunggu aku, aku bawa motor hari ini, jadi kita berangkat bareng aja”
“oke deh kalau begitu”.
Rina pun berjalan dengan santai, karena ia pikir naik motor, jadi akan lebih cepat sampai. Baru beberapa langkah saja temannya sudah menelpon lagi.
“hallo, eh Rin sorry aku tidak jadi bawa motor, motornya mau dipakai sama kakak aku” “oh begitu, iya sudah tidak apa-apa, aku mau naik kereta saja kalau begitu”.
Stasiun dari kosanya tidak begitu jauh, jadi tidak perlu waktu lama untuk sampai kesitu. Setelah sampai distasiun Rina langsung membeli tiket yang ekonomi, ternyata kereta akan datang sepuluh menit lagi, syukurlah kalau begitu jadi ia tidak akan menunggu terlalu lama. Lalu teman Rina menelpon lagi.
“hallo, Rin aku jadi bawa motor, kakak aku tidak jadi bawa ternyata, kita berangkat bareng ya?”
“aduh tapi aku sudah membeli tiket kereta dan keretanya sebentar lagi akan datang” temannya Rina terus meyakinkan ia untuk pergi bersamanya, Rina berpikir memang lebih cepat naik motor dan irit ongkos juga, hehe. Ada perasaan ragu dihatinya, perasaan Rina mulai tidak enak. Ia berfikir sejenak, apakah sebaiknya naik kereta saja, ditengah keraguan Rina temannya menelpon lagi,
“Rin kita janjian dihalte UI saja ya, aku lagi dijalan mau kesana nih, oke”. Tut..tut…
telpon terputus, setelah Rina memutuskan untuk pergi bersama dengan temannya, keretapun datang, perasaan ragu datang kembali setelah ia melihat kereta, Rina memandangi kereta sampai pergi. Ia berfikir, wah sayang juga nih tiketnya, kira-kira bisa ditukar lagi tidak ya,. Kan lumayan walaupun pun hanya dua ribu,hehe. Akhirnya Rina pun mencoba menukarkan tiket itu dengan uang lagi.
“permisi, pak saya tidak jadi naik kereta, kira-kira boleh dibalikin lagi tidak?” Rina meminta dengan gaya agak sedikit manja”.
“ oh tidak bisa dik, tiket yang sudah dibeli tidak bisa ditukar lagi” jawab penjaga tiket itu, Rina pun tidak mau kalah “ ya pak masa hanya satu orang saja tidak bisa, ayo donk pak, Cuma saya saja kok” bujuk Rina.
Setelah beberapa menit bernego, akhirnya penjaga tiket itu mengalah,
“tapi dengan syarat” katanya, “kenalan dulu ya..siapa nama adik?”
dalam hatinya berkata, hhmm genit juga penjaga tiketnya, tapi baiklah yang penting aku tidak dipegang dan tidak di apa-apain. Akupun menyebutkan nama
“Rina”
setelah itu dia langsung memberikan uang dua ribu aku, dan aku mengembalikan tiketnya. Rina tertawa dalam hati, hihi aneh juga ya penjaga tiket itu.
“hati-hati ya Rina” teriak penjaga tiket itu.
“oh iya” kata aku.
Rina pun langsung menuju halte UI untuk menunggu temannya. Lama ia menunggu, sekitar satu jam temannya baru muncul. Dan tanpa sepatah katapun, temannya yang bernama Ririn itu langsung memberinya sebuah helm
“cepat kita sudah telat” katanya.
Tidak banyak basa basi Rina pun langsung duduk dibelakang Ririn. Begitu cepat dan gesitnya Ririn mengendarai motor, Rina agak sedikit khawatir dengan cara dia membawa motor, kami pasti selalu menyusul motor-motor yang ada didepan, saat macetpun dia pandai selip sana selip sini, lalu Ririn menegur Rina
“Rin..lo baik-baik saja kan?, dari tadi diem aja”
“iya aku baik-baik saja kok, tapi jangan kenceng-kenceng donk bawa motornya, aku khawatir ne, lebih baik santai saja, yang penting selamat sampai tujuan” Rina mengingatkan Ririn.
“ah kalau seperti itu lama sampainya Rin”
“ya sudah terserah lo saja”.
Seketika pikiran Rina kosong dan pandangannya ikut kosong, segera saja Rina banyak-banyak membaca doa agar baik-baik saja. Tapi tiba-tiba oh kenapa Rina jadi mengantuk, Rina berfikir pejamkan mata saja agar lebih rileks. Sesekali Rina pejamkan mata dan sesekali Rina melek kembali, temannya semakin kencang saja ternyata membawa motornya, karena mereka tidak ingin telat kerja. Rina pun memejamkan mata sambil berdoa yaitu doa untuk tidur yang menurut agama islam. Rina bermimpi ada seorang gadis sedang menangis, dia sendirian tempat itu begitu gelap dan sepi, aku ketakutan, dan jauh ditempat lain banyak orang yang memanggil-manggil namanya, seketika menjadi ramai, lalu sepi kembali. Rina pun terbangun dari mimpi anehnya itu. Lalu ada perasaan aneh dan pening dikepalanya, Rina membuka mata pelan-pelan, dan ia terkejut, dimana aku. Apakah aku masih bermimpi. Kenapa aku didalam kamar sekarang, tiba-tiba disekelilingnya banyak orang yang tidak ia kenal. Rina melihat bajunya berlumuran darah dan luka-luka disekitar tangan, ia merasakan sakit dikepalanya dan wajahnya sangat perih sekali. Ternyata Rina kecelakaan. Dan ia sedang terbaring dirumah sakit. Kepalanya pusing hingga matanya tidak kuat untuk melihat lagi, sepertinya ingin memejamkan mata, akan lebih enak. Lalu suster langsung panggil-panggil namanya, katanya jangan sampai Rina tertidur, jika Rina tertidur maka matilah Rina, huuuu…serem. Rina pingsan tak lebih dari satu jam. Pihak rumah sakit langsung menghubungi keluarganya begitu ia sadar. Rina terus saja muntah-muntah karena ginjalnya kena benturan juga. Untung saja masyarakat setempat yang berbaik hati itu mau menolongnya, yang padahal tidak kenal sama sekali. Masyarakat setempat mengira bahwa Rina sudah meninggal, sebab ditempat kejadian ia jatuh, Rina begitu banyak mengeluarkan darah dan tidak sadarkan diri, karna masih tersisa sedikit nafas warga langsung membawa Rina kerumah sakit terdekat. Dan Alhamdulillah Rina terselamatkan karena pertolongan warga setempat. Ternyata Rina adalah orang ketiga yang jatuh ditempat yang sama seperti orang-orang yang jatuh sebelumnya, dan setiap yang jatuh ditempat itu mereka semuanya meninggal, dan kini Rina terselamatkan. Warga terharu dan bersyukur, mereka ada yang membawa makanan dan minuman untuk menjenguknya, oh Tuhan mereka sungguh sangat baik sekali. Engkau kirimkan malaikat penolong melalui perantara warga-warga yang baik itu. Terimah kasih Tuhan. Lalu keluargaku datang untuk menjemputnya, dan Rina dibawa ketangerang ditempat saudaranya untuk rawat jalan. Tak terasa sudah sepuluh hari Rina telah melakukan rawat jalan, Rina ingin sekali balik ke Depok karena akan ada ujian semester saat itu. Dengan sangat terpaksa Rina harus pergi walaupun kondisinya saat itu belum cukup baik untuk perjalanan jauh atau untuk kegiatan lainnya. Orangtuanya sepertinya acuh dengan keadaannya saat itu, jadi walaupun kondisinya masih kurang baik mereka tetap membiarkan Rina pergi.
Rina pergi ke Depok sendirian dengan kondisi sangat lemah, ia hanya bisa berdoa semoga ia selamat sampai tujuan. Sekitar lima jam perjalanan dari tempat saudaranya sampai ke Depok. Setelah sampai badannya terkulai lemas dan Rina langsung tidur selama tiga jam. Akhirnya Rina merawat diri sendiri dikostan hingga kondisinya membaik.

Setelah sembuh Rina berhenti kerja, dan ingin fokus pada kuliah saja. Dan sekarang ia punya keluarga angkat ditempat kenangannya jatuh,hehe.. Ternyata ada hikmah dibalik kecelakaan itu.





By:
Nama: Asmaeni
Npm: 10607014
Kelas: 4SA02

Wednesday 9 June 2010

Resep Masakan BIHUN KERABU

Ini adalah hidangan yang sangat cocok dibawa untuk pesta potluck. Bunga honje [kecombrang] yang berwarna pink dapat dibeli di pasar tradisional.

Hasil 3-4 porsi persiapan 20 menit pengolahan 5 menit

125 g kelapa parut
2 batang serai, iris halus yang bagian putihnya saja
125 g bihun
150 g udang, bersihkan
2-3 sdt sambal terasi siap pakai
[beli di supermarket]
Sari jeruk nipis dari 2bh jeruk
3bh bawang merah, iris halus
15 daun kemangi
12 daun laksa/daun kesum
[tersedia di Carrefour]
20 daun mint
2 daun jeruk purut
3-4 cabe rawit, cincang halus 1 ½ sdm irisan halus bunga honje


Cara membuat :

1. sangrai kelapa dan serai dengan menggunakan wajan antilengket selama 10-12 menit hingga berwarna kuning keemasan. Pinadhkan kedalam mangkuk dan sisihkan.
2. rendam bihun dalam air mendidih hingga 3-4 menit atau hingga lemas, tiriskan dan siram dengan air dingin, tiriskan kembali hingga airnya benar-benar kering. Letakkan bihun di atas piring.
3. rebus udang dalam air mendidih selama 2-3 menit atau hingga matang. Kupas dan cincang kasar, aduk bersama sambal terasi, sari jeruk nipis, dan bawang merah.
4. cuci seluruh daun-daun untuk bumbu hingga bersih, tiriskan. Iris halus daunnya. Gunting bihun hingga menjadi potongan kecil, kemudian aduk hingga tercampur bersama kelapa, daun-daunan, udang, cabe, dan bunga honje. Bila terlalu kering, tambahkan sari jeruk nipis atau perciki air. Hidangkan segera.

Masa Kecil Rasulullah yang Mengejutkan

Rasulullah saw lahir kedunia ini dengan membawa segudang keistimewaan, bahkan keajaiban. Bahkan semenjak dalam kandungan, bundanya, aminah binti Wahb sudah merasakan bahwa anak yang dikandungnya bakal menjadi orang yang istimewa di dunia ini. Diantara kejaiban ketika masih dalam kandungan, sebagai calon pemimpin umat terbesar di dunia, rasulullah saw memiliki beberapa keistimewaan yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya, termasuk dalam pertumbuhan tubuhnya.

Sejak kelahirannya bukti-bukti kebesaran dirinya sebagai calon pemimpin umat tampak sekali, dan dapat disaksikan oleh semua orang yang hidup di zaman itu, dengan melihat tanda-tanda alam serta pertumbuhan tubuh dan mentalnya.

Diceritakan dalam kitab “Maulidul Barzanjiy” : bahwa Rasulullah saw lahir sambil meletakkan kedua belah tangannya di atas bumi dengan mengangkat kepala keatas langit yang tinggi. Demikian itu, sebagai tanda pada sikap kepemimpinannya dan ketinggian pangkatnya. Juga sebagai isyarah kepada keluhuran martabatnya melebihi seluruh manusia.

Beliau lahir dalam keadaan bersih, sudah berkhitan dan tali pusarnya telah terpotong dengan kehendak Allah. Beliau lahir degan keharuman baunya yang semerbak, rambutnya berminyak dan kedua matanuya bercelak.

Ada keterangan lain yang mengatakan, bahwa Rasulullah saw lahir masih belum di khitan, lalu datuknya yang mengkhitan beliau dalam usia tujuh hari, seperti yang dilakukan oleh umumnya orang arab.

Keistimewaan lain yang terjadi pada diri Rasulullah saw sewaktu kecil, pertumbuhannya sangatlah pesat. Waktu satu hari bagi Rasulullah sama halnya dengan waktu satu bulan bagi anak-anak lain. Sehinnga tidaklah mengherankan jika beliau telah dapat berdiri dengan tegaknya ketika baru berusia tiga bulan, dapat berjalan dalam usia lima bulan, dan telah menjadi anak yang tegar serta kuat ketika mencapai usia sembilan bulan, serta dapat berbicara denagn fasihnya.

Halimah binti Abu Dzu’aib wanita yang menyusui Rasulullah saw mengatakan : “ Rasulullah saw tumbuh dengan baik, tidak seperti bayi-bayi lain, bahkan sebelum usia dua tahun dia sudan tumbuh pesat.

“Kangen”

Ketika kesepian datang hanya ada bayangmu yang menghampiri
Ketika haRi menjadi gelap bayangmu mulai memudar
Aku pun mulai terlelap oleh keheningan malam
Waktu telah berlalu dengan bergantian senja
Aku tau…kekuranganku hanya membuatmu jenuh…
Tapi aku tetap berusaha mengejar bayangmu walau hanya semu
Hati…
Yang tidak dapat dibohongi oleh diriku sendiri…
Kini kesepian yang membuat aku rindu padaMu…
Aku memang munafik…
Aku memang bodoh…
Tapi please…
Beri tahu aku…dimana adanya dirimu…
Dimana letak pintu hati maafmu
Andaikan nyawaku bisa memuaskan sakit hatimu
Aku rela…

Tips Membuat Surat Lamaran :

1. untuk siapa surat lamaran dan resume Anda tujukan? Surat lamaran bukan surat terbuka yang bisa di baca siapa saja, tapi dibuat khusus untuk satu orang saja. Tepat pada sasaran.

2. modifikasikan surat lamaran Anda sesuai dengan posisi pekerjaan yang dituju. Beri penjelasan kenapa anda akan menjadi karyawan terbaik yang pantas bergabung di perusahaan tersebut.


3. buat penelitian kecil-kecilan untuk mencari tahu data perusahaan tersebut : bergerak di bidang apa, berapa lama berdiri, siapa saja orang yang berjasa di belakangnya, apa yang menarik dari perusahaan ini, dan sebagainya. Pengetahuan ini akan memberi kesan Anda telah menempuh setengah perjalanan untuk mengenal calon tempat bekerja Anda. Nilai plus lagi, kan?

4. jangan mengulang-ulang resume. Ini saatnya mengilustrasikan kualitas luar biasa Anda, sekaligus kepribadian Anda.


5. periksa tata bahasa dan pemilihan kata lebih dari sekali, bahkan dua sampai tiga kali. Empat puluh delapan persen perusahaan tidak akan melirik surat lamaran dan resume dengan kesalahan teknis macam ini.

Pulau Tidung

Pulau Tidung Tempat Terunik di Jakarta
Dalam setahun terakhir, perkembangan wisata Pulau Tidung Kepulauan Seribu makin berkembang pesat. Dari yang tadinya berjumlah puluhan, kini pengunjung ke pulau seluas 50 kilometer persegi ini berbilang ratusan orang untuk momen-momen long weekend.
Dengan makin banjirnya para pengunjung ke Pulau yang penduduknya kebanyakan berprofesi sebagai nelayan ini sejumlah fasilitas wisata juga mulai tersedia. Penginapan khusus wisatawan sudah berdiri. Beberapa rumah penduduk juga ada yang sudah banyak disewakan. Terdapat pula fasilitas diving, snorkeling, sewa kapal tradisional untuk mengunjungi pulau-pulau terdekat, transplantasi karang, penanaman pohon mangrove, atau bakar ikan malam hari di tepi pantai. Untuk buah tangan dan cindera tersedia berbagai kerajinan dari hewan laut seperti kerang-kerang, kaos wisata, makanan tradisional seperti kripik sukun, dodol rumput laut, kerupuk cuwe, dan lain-lain.
Tak heran program liputan Metro 10 yang ditayangkan stasiun Metro TV Minggu malam (22/02) menempatkan Pulau Tidung sebagai urutan pertama 10 tempat terunik di wilayah Jakarta. Pemilihan itu didasarkan pada data liputan majalah jalan-jalan, media hobi bulanan yang berkantor di Jalan Buncit Raya Jakarta. Media tersendiri tentang perjalanan ke pulau terluas di Kepulauan Seribu tersebut.
Pulau yang dihuni sekitar 1500 kepala keluarga ini memang menawarkan panorama dan pemandangan alam yang menawan. Lokasi yang paling banyak diminati, jembatan sejauh 700-an kilometer yang menghubungkan antara Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil. Jembatan ini membelah laguna, daerah laut dalam berwarna biru, yang memisahkan kedua pulau tersebut. Di laut dangkal yang ada di sisi kiri dan kanan, pengunjung bisa dengan jelas melihat dasar berpasir putih, ikan, dan padang lamun. Menjelang sunrise dan sunset, pemandangan di tempat ini amat eksotis dengan background pulau-pulau terdekat seperti Pulau Payung di bagian selatan atau Pulau Karang Beras di bagian utara.
Tempat ini juga lokasi cukup favorit untuk melakukan snorkeling dan menikmati pemandangan bawah laut. Sementara itu pesona pasir pantai putih Pulau Tidung kecil akan menghilangkan kepenatan para pengunjung yang didera rutinitas pekerjaan.
Di Tanjongan, masyarakat pulau biasa menyebut untuk ujung timur Pulau Tidung Besar ini, tersedia makanan camilan dan kelapa muda yang dijajakan. Jadi cukup mengobati untuk perut yang tengah keroncongan atau kerongkongan yang dahaga usai berenang. Untuk sampai ke tempat ini pengunjung bisa melakukan kegiatan bersepeda dari tempat peninganapan ria. Tarif yang disediakan untuk sewa sepeda antara Rp. 15 ribu-Rp. 17 ribu perhari.
Sayangnya sepanjang pantai menuju Tanjongan memang masih dihiasi sampah yang kebanyakan berasal kiriman dari Jakarta dan sekitarnya. Beberapa lahan tak jauh dari tempat ini juga terlihat kerontang.
Sebetulnya tak hanya lokasi Tanjongan yang menarik dikunjungi. Tepi pantai bagian barat pulau ini juga menawan. Bagi Anda yang ingin bersnorkeling dan ingin menikmati pemandangan bawah laut bisa menjamah tepian luar gudus atau pembatas alamiah berupa timbunan koral-koral laut.
Untuk tiba ke Pulau Tidung transportasi yang biasa digunakan adalah dengan kapal penumpang tradisional yang berangkat setiap hari antara pukul 07.00-08.00 WIB dari Muara Angke Jakarta Utara. Waktu tempuh sekitar 2.5 jam dengan tarif Rp.33 ribu per sekali jalan. Kapal ini bisa mengangkut penumpang hingga seratus orang.
Bagi yang tak mau ribet, perjalanan wisata ini juga makin simple dengan memilih sejumlah jasa paket wisata yang sebagiannya juga dikelola orang-orang pulau. Paket ini biasanya terdiri dari biaya penginapan, makan, guide, dan fasilitas lain. Tarifnya bervariasi mulai dari 150 ribu-400 ribu rupiah untuk dua hari satu malam.
Selain Pulau Tidung, Sembilan tempat lain yang menjadi tempat terunik di Jakarta adalah adalah Setu Babakan Jakarta Selatan, Pasar Bunga Rawa Belong Jakarta Barat, SDN 01 Menteng Jakarta Pusat, Pasar Kue Subuh Senen Jakarta Pusat, Angkringan Fatmawati Jakarta Selatan, Theater 4D Ancol Jakarta Utara, Salihara Pasar Minggu Jakarta Selatan, Taman Suropati Jakarta Pusat, Stasiun Tanjungpriok Jakarta Utara. (puloseribu/puser)

Description :
________________________________________
Pulau Tidung sebuah pulau dengan 2 pulau kembar yang dikelilingi oleh hamparan gugusan karang dan terumbu karang yang terjaga baik dengan keunikan "Goba" (Sebutan lokal untuk 2 buah lingkaran cincin yang sangat dalam di hamparan gugusan karang dangkal. Didalam lingkaran ini banyak ditumbuhi oleh gugusan terumbu karang dan ikan karang berwarna warni dari ukuran kecil hingga cukup besar.


Pulau Tidung besar dan kecil dihubungkan dengan jembatan kayu sepanjang kurang lebih 600 m yang dibuat diatas hamparan terumbu karang dan beningnya air laut yang biru dan mempesona. Jembatan ini banyak disebut sebagai jembatan cinta yang menghubungkan dua insan terpisah. (huehehehe puitis yah....)

Pulau indah yang akan menjadi primadona baru, setelah Kepulauan lainnya yang sudah mengembangkan pariwisata bahari.

Dan pada kesempatan ini, kembali The Canyons Adventure mengundang/mengajak dan menantang Anda untuk berpetualang menjelajah Nusantara Negeri Merah Putih.

Pulau Tidung merupakan pulau terbesar dari gugusan Kepulauan Seribu. Lokasinya yang berada di barat daya dari gugusan pulau-pulau lain, membuat pulau ini sedikit terpencil namun memiliki pesona tersendiri.
Saya menginjakkan kaki ke pulau yang terdiri dari 2 pulau (Pulau Tidung Besar dan Tidung Kecil) ini. Salah satu pesona wisata yang menjadi unggulan dari pulau ini adalah adanya jembatan yang menyeberangi lautan untuk menghubungkan pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil.
Kami berangkat menggunakan kapal motor dari Pelabuhan Muara Baru, Muara Angke, jakarta Utara, sekitar jam 7.15. Berbeda dengan kapal-kapal yang melayani rute ke Pulau Panggang dan Pulau Pramuka, kapal yang menuju Pulau Tidung lebih sedikit peminatnya. Kapalnya pun hanya beroperasi sekali sehari.
Perjalanan dari Muara Angke ke Pulau Tidung memakan waktu 2.5 sampai 3 jam dengan ongkos 33 ribu per orang.
Dermaga Pulau Tidung sedikit berbeda dengan dermaga di Pulau Pramuka. Di depan dermaga terdapat tembok batu memanjang yang membuat dermaga seperi berada di dalam teluk. Bangunan yang ada di kompleks pun sangat baik. Namun sayang, laut di sekitar dermaga kotor dan penuh dengan sampah.

KEADAAN UMUM WILAYAH KEPULAUAN SERIBU

Karakteristik Biofisik
Kepulauan seribu terdiri atas 110 pulau, dan 11 diantaranya yang dihuni
penduduk. Pulau-pulau lainnya digunakan untuk rekreasi, cagar alam, cagar budaya
dan peruntukan lainnya. Luas Kepulauan Seribu kurang lebih 108.000 ha, terletak di
lepas pantai utara Jakarta dengan posisi memanjang dari Utara ke Selatan yang
ditandai dengan pulau-pulau kecil berpasir putih dan gosong-gosong karang. Pulau
Untung Jawa merupakan pulau berpenghuni yang paling selatan atau paling dekat
dengan jarak 37 mil laut dari Jakarta. Sedangkan kawasan paling utara adalah
Pulau Dua Barat yang berjarak sekitar 70 mil laut dari Jakarta.
Keadaan angin di Kepulauan Seribu sangat dipengaruhi oleh angin monsoon
yang secara garis besar dapat dibagi menjadi Angin Musim Barat (Desember-Maret)
dan Angin Musim Timur (Juni-September). Musim Pancaroba terjadi antara bulan
April-Mei dan Oktober-Nopember. Kecepatan angin pada musim Barat bervariasi
antara 7-20 knot per jam, yang umumnya bertiup dari Barat Daya sampai Barat Laut.
Angin kencang dengan kecepatan 20 knot per jam biasanya terjadi antara bulan
Desember-Februari. Pada musim Timur kecepatan angin berkisar antara 7-15 knot
per jam yang bertiup dari arah Timur sampai Tenggara.
Musim hujan biasanya terjadi antara bulan Nopember-April dengan hujan
antara 10-20 hari/bulan. Curah hujan terbesar terjadi pada bulan Januari dan total
curah hujan tahunan sekitar 1700 mm. Musim kemarau kadang-kadang juga
terdapat hujan dengan jumlah hari hujan antara 4-10 hari/bulan. Curah hujan
terkecil terjadi pada bulan Agustus.
57
Kawasan Kepulauan Seribu memiliki tofografi datar hingga landai dengan
ketinggian sekitar 0 –2 meter d.p.l. Luas daratan dapat berubah oleh pasang surut
dengan ketinggian pasang antara 1 – 1,5 meter. Morfologi Kepulauan Seribu
dengan demikian merupakan dataran rendah pantai, dengan perairan laut ditumbuhi
karang yang membentuk atoll maupun karang penghalang. Atol dijumpai hampir
diseluruh gugusan pulau, kecuali Pulau Pari, sedangkan fringing reef dijumpai antara
lain di P. Pari, P. Kotok dan P. Tikus.
Air tanah di Kepulauan Seribu dapat berupa air tanah tidak tertekan yang
dijumpai sebagai air sumur yang digali dengan kedalaman 0,5 – 4 meter pada
beberapa pulau berpenghuni. Air tanah tertekan juga dijumpai di beberapa pulau,
seperti P.Pari, P. Untung Jawa dan P.Kelapa (Dinas Pertambangan DKI Jakarta).
Keberadaan air tanah di Kepulauan Seribu terkait dengan penyebaran endapan
sungai purba yang menjadi dasar tumbuhnya karang.
Kondisi Oseanografi
Batimetri
Kedalaman perairan di Kepulauan Seribu sangat bervariasi, dimana
beberapa lokasi mencatat kedalaman hingga lebih dari 70 meter, seperti lokasi
antara P. Gosong Congkak dan P. Semak Daun pada posisi 106?35’00” BT dan
05?43’08” LS dengan kedalaman 75 meter. Setiap pulau umumnya dikelilingi oleh
paparan pulau yang cukup luas (island shelf) hingga 20 kali lebih luas dari pulau
yang bersangkutan dengan kedalaman kurang dari 5 meter. Hampir setiap pulau
juga memiliki daerah rataan karang yang cukup luas (reef flat) dengan kedalaman
bervariasi dari 50 cm pada pasang terendah hingga 1 meter pada jarak 60 meter
hingga 80 meter dari garis pantai. Dasar rataan karang merupakan variasi antara
58
pasir, karang mati, sampai karang batu hidup. Di dasar laut, tepi rataan karang
sering diikuti oleh daerah tubir dengan kemiringan curam hingga mencapai 70??dan
mencapai dasar laut dengan kedalaman bervariasi dari 10 meter hingga 75 meter.
Pasang Surut
Berdasarkan pengukuran di stasiun penelitian oleh ITB Bandung tahun 2001
yang berlokasi di Pulau Untung Jawa pada koordinat 05?58’45,21” LS -
106?42’11,07” BT, kondisi pasang surut di Kepulauan Seribu dapat dikategorikan
sebagai harian tunggal. Kedudukan air tertinggi dan terendah adalah 0,6 dan 0,5
meter dibawah duduk tengah. Rata-rata tunggang air pada pasang perbani adalah
0,9 meter dan rata-rata tunggang air pada pasang mati adalah 0,2 meter. Tunggang
air tahunan terbesar mencapai 1,10 meter (Dishidros, 1986;Dinas Perikanan dan
Kelautan DKI Jakarta, 1998). Pengamatan pada tahun 1999 di P. Pramuka, P.
Karya dan P. Panggang mencatat tinggi muka laut rata-rata sebesar 1,01 m pada
skala palem dan tinggi referensi kedalaman peta (chart datum) sebasar 0,65 m
dibawah muka laut rata-rata (Jurusan Teknik Geodesi-ITB).
Hasil pengamatan pasang surut yang dilakukan oleh Jurusan Teknik Geodesi
– ITB pada bulan Pebruari 2000 menghasilkan sembilan konstituen pasang surut
utama sebagaimana terlihat pada Tabel 3 dibawah ini. Konstituen dapat
dipergunakan untuk meramalkan perubahan elevasi muka air akibat pasang surut.

Arus
Hasil pengukuran di P. Pramuka pada tahun 1993 (Effendi, 1993) mencatat
kecepatan arus sebesar 2 – 19 sm/dt. Pada tahun 1997, kecepatan arus di P.
Panggang, P. Pramuka, P. Semak, P. Karang Congkak dan P. Karang Bongkok
tercatat sebesar 9 cm/dt, 10 cm/dt, 12 cm/dt, 4 cm/dt dan 5 cm/dt (Dinas Perikanan
Kelautan DKI Jakarta, 1998). Pengukuran pada tahun 1999 (Jurusan Teknik
Geodesi-ITB) mencatat kecepatan arus di P. Pramuka, P. Panggang dan P. Karya
pada kondisi pasang purnama (spring tide) sebesar 5 – 48 cm/dt dengan arah
bervariasi antara 3 - 348?. Dilokasi yang sama pada kondisi pasang perbani (neep
tide) kecepatan arus tercatat sebesar 4 – 30 cm/dt dengan arah bervariasi antara 16
- 350?.
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh Seawatch – BPPT di P. Kelapa pada
bulan Nopember dan Desember 1998 mencatat kecepatan arus pada kisaran 0,6
cm/dt hingga 77,3 cm/dt dengan rata-rata kecepatan sebesar 23,6 cm/dt dengan
dominasi arah arus ke arah Timur – Timur Laut.
Gelombang
Pengukuran di P. Pramuka pada bulan Desember 1999 mencatat tinggi
gelombang rata-rata yang diukur setiap jam selama 5 hari adalah 7,0 – 69,5 cm
dengan periode rata-rata 2,4 – 6,3 detik (Jurusan Teknik Geodesi – ITB, 1999).
Gelombang di daerah tubir akan lebih besar dibandingkan gelombang di garis
pantai. Hal ini disebabkan di pantai telah terjadi peredaman gelombang oleh rataan
karang yang dangkal. Data tersebut menyimpulkan bahwa tinggi gelombang di
sekitar P. Pramuka dapat dikategorikan sebagai rendah (<1 meter) walaupun
frekuensinya cukup tinggi.
60
Tinggi gelombang di Kepulauan Seribu pada musim Barat adalah sebesar
0,5 – 1,5 meter, sedangkan pada musim Timur adalah sebesar 0,5 – 1,0 m (Dihiros
TNI-AL, 1986). Tinggi gelombang sangat bervariasi antara satu lokasi dengan lokasi
lainnya disebabkan oleh variasi kecepatan angin dan adanya penjalaran gelombang
dan perairan sekitarnya, sesuai dengan letak gugusan Kepulauan Seribu yang
berbatasan dengan perairan terbuka. Gelombang didominasi oleh arah Timur –
Tenggara yang dipengaruhi oleh refraksi pada saat memasuki daerah tubir.
Hasil pengamatan yang dilakukan oleh Seawatch Indonesia pada bulan
Nopember 1998 – Agustus 1999 di P. Kelapa mencatat tinggi gelombang pada
kisaran 0,05 – 1,03 meter dengan periode gelombang berkisar antara 2,13 – 5,52
detik.
Kualitas Perairan Laut
Mengacu pada beberapa hasil pengukuran kualitas air laut yang dilakukan
pada waktu yang berbeda, dapat disimpulkan bahwa suhu, kecerahan dan salinitas
relatif mencatat kondisi yang sama dibeberapa lokasi dan antar musim sebagaimana
tertera pada Tabel berikut. Suhu air laut dan salinitas tidak mencatat fluktuasi yang
nyata pada musim Barat, musim Timur sebesar 28,5?-31,0??(Dinas Perikanan dan
Kelautan DKI Jakarta, 1998). Sedangkan salinitas berkisar antara 30 – 34 promil,
dimana pengukuran yang dilakukan pada tahun 1997 di P. Panggang, P. Pramuka,
P. Semak Daun, P. Karang Congkak dan P. Karang Bongkok mencatat angka
sebesar 32,0 promil, 31,5 promil, 31,8 promil, 32,0 promil dan 32,0 promil.
Pengukuran yang dilakukan pada tahun 1999 di P. Pramuka, P. Panggang dan P.
Karya mencatat angka yang relatif stabil, yaitu sebesar 32,65 – 32,74 promil.

Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Wilayah Kecamatan Kepulauan
Seribu, April 2001
Upaya pemilihan kondisi perekonomian Jakarta Utara pasca crisis ekonomi
tahun 1998 tampaknya sudah mulai membuahkan hasil yang cukup
menggembirakan. Hal ini dapat dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi Jakarta Utara
tahun 1999, yang menunjukan pertumbuahan yang positif yakni sebesar 0,85% dari
hasil perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga
konstan 1993. Semua itu tidak terlepas dari Perkembangan dari masing-masing
sector. Atas dasar harga konstan 1993 sektor pertanian mengalami kenaikan
sebesar 7,59%.
Kependudukan
65
Data demografi Kecamatan Kepulauan Seribu tahun 2001 menunjukan
jumlah sebesar 18.692 jiwa dengan jumlah penduduk terbesar berada di Kelurahan
Pulau Kelapa yaitu sebesar 4.956 jiwa. Komposisi penduduk Kepulauan Seribu
yaitu laki-laki sebesar 9.242 jiwa dan perempuan 8.985 jiwa, dengan komposisi
tersebut sex ratio sebesar 103 yang artinya dalam 100 orang perempuan terdapat
103 orang laki-laki.
Luas Wilayah Kepulauan Seribu adalah 773,61 ha. Dengan melihat jumlah
penduduk dan luas Kecamatan Kepulauan Seribu, maka kepadatan penduduk
sebesar 24 orang/ha. Keadaan demografi dapat dilihat pada Tabel 9, 10 dan 11.
Mata Pencaharian
Mata Pencaharian yang ada di Kebupaten Administratif Kepulauan Seribu
meliputi sector (bidang kegiatan) perikanan, perdagangan, PNS, TNI,
Karyawan/buruh, dan lain-lain. Data mengenai mata pencaharian penduduk
Kepulauan Seribu dapat dilihat pada Tabel 11 dan Gambar 4. berikut :

Kompisisi Mata Pencaharian Penduduk di Kepulauan Seribu, 2002
Berdasarkan Tabel dan gambar diatas, terlihat bahwa sector perikanan
khususnya nelayan merupakan mata pencaharian terbesar yaitu 69,36% diikuti oleh
Pedagang/Buruh sebesar 10,39%, pegawai negeri 6,5% pegawai
swasata/wiraswasta 3,8%, jasa 1,7% dan TNI/POLRI 0,3%, sedangkan lain-lainnya
sebesar 8%.

Jika dilihat dari karakteristik masing-masing kelurahan umumnya semua
kelurahan diatas 60% penduduknya sebagai nelayan, dimana kelurahan Pulau pari
adalah paling banyak diantara lainnya yaitu 85%. Sedangkan kelurahan Pulau
Harapan adalah kelurahan yang nelayannya relatif sedikit yaitu dibawah 50% karena
penduduknya banyak yang memilih berkerja sebagai pedagang atau buruh dan
pekerjaan lainnya yang hampir mencapai 50%.
Nelayan di Kepulauan Seribu hampir semuanya adala nelayan tradisional
dengan berbagai tipe, yaitu sebagai nelayan harian, mingguan, nelayan bulanan.
Penghasilan yang diperoleh pun tidak menentu tergantung musim, ketika sedang
musim ikan mereka yang nelayan harian bisa mendapatkan ikan di atas Rp. 100.000
per hari, tetapi ketika ikan berkurang untuk memperoleh Rp. 20.000 cukup sulit,
itulah yang dialami oleh sebagian besar nelayan Kepulauan Seribu karena mereka
adalah para nelayan tangkap yang sangat mengandalkan alam. Sesungguhnya
keadaan ini bisa diatasi jika para nelayan juga melakukan kegiatan budidaya ikan.
Keberadaan para investor luar yang berusaha di sector perikanan, seperti
budidaya ikan kerapu dalam jaring apung telah menyerap tenaga kerja dari
masyarakat setempat. Namun demikian, jumlahnya masih relatif sedikit karena
memang perkembangannya masih dalam tahapan rintisan disamping itu masih
rendahnya kinerja tenaga kerja local.
Peluang usaha yang ada di Wilayah Kepulauan Seribu umumnya berkaitan
dengan sector perikanan, seperti penyewaan kapal nelayan bagi orang luar yang
memerlukannya untuk kegiatan survey, penelitian atau wisata. Peluang usaha yang
banyak dimanfaatkan oleh para ibu-ibu atau perempuan terutama di Pulau
Panggang adalah pengolahan rumput laut menjadi dodol dan manisan, kerupuk
ikan, ikan asin, kerupuk sukun dan lain-lain.
70
Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat Kepulauan Seribu yang didominasi oleh
nelayan masih tergolong masih sangat rendah. Hal ini dilihat dari tingkat
pendidikannya yang 6.800 orang merupakan tamatan Sekolah Dasar (SD) dan
tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP sebesar 1.463 orang. Selanjutnya data
mengenai tingkat pendidikan masyarakat Kepulauan Seribu dapat dilihat pada Tabel
14 dan Gambar 5. berikut :
Tabel 14. Tingkat Pendidikan Masyarakat Kepulauan Seribu Tahun 2002
Sejalan dengan tingkat pendidikan di Kepulauan Seribu masih sangat
terbatas. Keadaan ini tergambar dari fasilitas pendidikan yang ada. Fasilitas
pendidikan di Kecamatan Kepulauan Seribu dapat dilihat pada Tabel 15. berikut :
Tabel 15. Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Kepulauan Seribu, Tahun 2002
adalah Sekolah Dasar (SD) sebanyak 14 buah dan kemudian setingkat SMP
sebanyak 5 buah. Jenjang pendidikan tertinggi adalah SMUN 69 yang berada di
Pulau Pramuka. Bagi siswa SMU yang berasal dari Pulau Panggang, lokasi sekolah
tidak menjadi masalah karena jarak yang harus ditempuh relatif dekat (sekitar 15
menit menyeberang dengan perahu). Namun bagi anak-anak yang berasal dari
pulau lain hal ini menjadi masalah, karena jarak yang ditempuh cukup jauh bisa
mencapai dua jam perjalanan dengan menggunakan perahu.
Fasilitas Ekonomi
Fasilitas ekonomi yang ada di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan yang ada. Adapun fasilitas ekonomi

Berdasarkan table diatas terlihat bahwa jumlah warung yang menyediakan
kebutuhan hidup sehari-hari menempati jumlah terbanyak. Koperasi sebagai salah
satu penunjang kegiatan usaha yang tersebar di semua Kelurahan sebanyak 6
buah, tetapi tidak berfungsi dengan baik. Pasar/warung yang menyediakan sarana
untuk kebutuhan usaha budidaya juga belum terlihat di Kecamatan Kepulauan
Seribu.
Perumahan
Tingkat kesejahteraan penduduk di Kecamatan Kepulauan Seribu jika dilihat
dari kondisi perumahannya relatif cukup baik. Jumlah rumah menurut kondisinya
secara rinci dapat dilihat pada Tabel 17. berikut :
Tabel 17. Jumlah Rumah Menurut Kondisinya di Kepulauan Seribu Tahun 2002
Dari table diatas terlihat bahwa kondisi rumah permanen di Kepulauan Seribu
adalah yang terbanyak dengan jumlah 1.371 buah, sedangkan kondisi rumah semi
permanen sebanyak 944 buah. Berdasarkan keadaan tersebut dapat dikatakan
bahwa kondisi perekonomian secara fisik di Kepulauan Seribu cukup baik.
Sarana dan Prasarana Penunjang
Keberadaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan perekonomian di
Kepulauan Seribu sangat diperlukan. Sarana penunjang utama transportasi adalah
sarana transportasi laut berupa kapal dan perahu. Berdasarkan monografi
Kecamatan Kepulauan Seribu Tahun 2002 jumlah kapal sebanyak 117 buah, motor
temple sebanyak 611 buah, dan perahu sebanyak 361 buah. Sedangkan untuk
sarana transportasi darat, alat transportasi yang digunakan adalah sepeda sebanyak
130 buah, becak sebanyak 20 buah dan sepeda motor sebanyak 20 buah. Secara
rinci dapat dilihat pada Tabel 18. berikut :

Berdasarkan table diatas, kondisi jalan yang baik masih lebih banyak dari
pada yang rusak, dengan Kelurahan Pulau Kelapa yang terbanyak memiliki ruas
jalan dengan kondisi relatif baik (14.134 meter). Untuk Dermaga Kelurahan Pulau
74
Tidung memiliki dermaga terbanyak (8 buah) dengan enam dermaga dalam kondisi
relatif baik dan dua dermaga dalam kondisi rusak.
Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Kabupaten Administrasi
Kepulauan Seribu
Visi pembangunan Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu yang dianggap
mengena pada gambaran citra masa depan, yakni “Ladang dan Taman Kehidupan
Bahari yang Berkelanjutan”. Visi tersebut menuntun kita kepada akan terwujudnya :
??Kepulauan Seribu menjelma menjadi ladang pencarian nafkah yang bertolak
dari sumberdaya kebaharian yang lestari, dengan teknologi tepat guna;
??Perkembangan pariwisata kebaharian yang terkendali sebagai tempat rekreasi
dan wisata yang memberi warna khas Kepulauan Seribu;
??Muncul industri kebaharian yang khas Kepulauan Seribu, sekaligus menjadi
obyek wisata namun tetap terkendali dan akrab lingkungan;
??Kepulauan Seribu tetap mampu menjadi taman kehidupan penuh kenyamanan;
??Kuantitas penduduk Kepulauan Seribu dapat dikendalikan, namun wilayahnya
kaya kegiatan;
??Kualitas hidup masyarakat Kepulauan Seribu tinggi, dalam arti sejahtera,
mampu menghidupi dirinya sendiri (mandiri), dan merupakan masyarakat yang
maju dan memanfaatkan teknologi tepat guna untuk meningkatkan kualitas
kehidupannya;
??Tetap sebagai satu kesatuan gugusan pulau kecil.
Untuk memuwujudkan Visi Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, maka Misi
yang inging dicapai adalah :
75
1. Mewujudkan Wilayah Kepulauan Seribu sebagai kawasan wisata bahari yang
lestari
2. Menegakan hukum yang terkait dengan pelestarian lingkungan kebaharian dan
segala aspek kehidupan
3. Meningkatkan melalui pemberdayaan masyarakat kepulauan seribu
4. Mengubah kecenderungan perkembangan melalui terobosan politis maupun
substantif, khususnya kebijakan kependudukan
Sesuai dengan visi dan misi pembangunan Kabupaten Administratif Kepulauan
Seribu, maka tujuan pembangunan wilayahnya adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya kelestarian kepulauan seribu sebagai satu kesatuan gugus
ekosistem
2. Terwujudnya kelestarian dan berkembangnya fungsi sumberdaya kelautan
3. Berkembangnya pariwisata kepulauan yang berkualitas dan berkelanjutan
4. Terkendalinya pertumbuhan dan meningkatnya kualitas kehidupan SDM
5. Terciptanya kenyamanan dan kemudahan melalui pengadaan prasarana dan
sarana kepulauan
Kondisi Usaha Budidaya Laut
Aktifitas budidaya laut yang dilakukan oleh sebagian masyarakat di
Kepulauan Seribu merupakan mata pencaharian alternatif selain kegiatan
menangkap ikan di laut sebagai nelayan. Kegiatan usaha budidaya laut yang
dikembangkan antara lain budidaya rumput laut dan ikan kerapu.
Usaha budidaya rumput laut banyak dikembangkan oleh masyarakat karena
biaya investasi yang tidak terlalu besar namum mempunyai hasil yang cukup baik.
76
Kegiatan budidaya lain yang telah diusahakan juga yaitu teripang, walaupun masih
dalam bentuk pengumpulan dari alam.
Budidaya Rumput Laut
Usaha budidaya rumput laut (seaweed) banyak diusahakan disemua
pulau besar yang berpenghuni, seperti Pulau Pramuka, Pulau Panggang dan Pulau
Tidung, serta diskeitar P. Ayer, P. Tikus, P. Kongsi, P. tengah dan P. Burung.
Perkembangan kegiatan budidaya rumput laut dibeberapa pulau di Kepulauan
Seribu menunjukan kecenderungan yang sangat pesat dan diperkirakan telah
melampuai daya dukung lingkungan setempat. Budidaya rumput laut membutuhkan
nutrien yang berasal dari air di terumbu karang yang memiliki kemampuan
menstabilkan nutrien. Namun, perkembangan luasan budidaya rumput laut dapat
menghambat penetrasi cahaya untuk kelangsungan proses fotosintesa. Berikut
pada Tabel 19 luasan dan jumlah unit budidaya laut di perairan Kepulauan Seribu.
Tabel 19. Luasan dan Jumlah Unit Budidaya Rumput Laut dan Ikan Kerapu di
Perairan Kepulauan Seribu
Budidaya Ikan Kerapu
Budidaya ikan kerapu (Epinephelus spp) dan ikan baronang (Siganus sp) di
wilayah Kepulauan Seribu umumnya berlokasi di sekitar P. Lancang, P. Kongsi, P.
Tidung, P. Panggang, P. Pramuka, dan P.Kelapa. Budidaya kerang mutiara
dikembangkan disekitar perairan P. Pamegaran. Budidaya teripang berlokasi di P.
Pramuka dan P. Pari. Budidaya ikan Baronang dikembangkan di perairan P.
Panggang, P. Kelapa, dan P. Pari.
78
Sampai saat ini kegiatan budidaya terus berlangsung yang pada umumnya
dilakukan didalam jarring apung (karamba apung) namun belum berkembang pesat
dan banyak menghadapi permasalahan baik dari sisi teknis maupun non teknis.
Tabel 21. Lokasi dan Luas Areal Pengembangan Budidaya Laut
di Kepulauan Seribu
Potensi pengembangan budidaya laut di Kepulauan Seribu diperkirakan
mencapai 2.000,74 Ha. Potensi tersebut merupakan potensi kotor karena belum
memperhitungkan jalur pelayaran dan pembuatan rumah jaga. Sedangkan potensi
efektifnya mencapai 964,45 hektar. Potensi tersebut diperoleh dengan
memperhitungkan kondisi perairan yang meliputi bathimetri dan kesesuaian kondisi
perairan untuk budidaya rumput laut dan ikan.
Dalam kontek pengelolaan sumberdaya alam (budidaya laut) di kawasan
Kepulauan Seribu, model co-management sangat direkokemdasikan mengingat
kenyataan dilapangan bahwa masyarakat local (setempat) mempunyai kepentingan
yang sangat besar terhadap sumberdaya alam dikawasan tersebut. Artinya,
pengelolaan sumberdaya alam harus mampu menampung kepentingan dan aspirasi
masyarakat local. Dengan justifikasi tersebut model co-management menjadi salah
satu pilihan yang perlu diterapkan. Dalam sebuah diagram, hubungan pihak terkait
dengan model co-management untuk system pengelolaan budidaya laut (marikultur)
dapat dilihat pada Gambar 6 berikut.
Gambar 6. Model Co-Management
Kelompok Masyarakat
(Communal Property Right)
Instansi/ Pemda TNLKS
Lembaga
terkait
80
Pemasaran
Aspek pemasaran terhadap komoditas lau di Kepulauan Seribu merupakan
bagian yang cukup penting. Komoditas utama yang menjadi pertimbangan adalah
komoditas budidaya yang masih bertahan dan banyak diusahakan oleh masyarakat
petani/nelayan setempat yakni ikan kerapu dan rumput laut . Secara umum
mekanisme pemasaran komoditas tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 7. Saluran Pemasaran Ikan Kerapu
Gambar 8. Saluran Pemasaran Rumput Laut
Kondisi Pariwisata
Pariwisata di Kepulauan Seribu berorientasi kepada wisata bahari. Wisata
bahari sesuai dengan karakteristik geografis Kepulauan Seribu yang terdiri dari

banyak pulau yang dihubungi oleh laut dan karakteristik kehidupan masyarakat
setempat.
Panorama laut di wilayah ini menjadi daya tarik alamiah bagi wisatawan.
Panorama seperti pada saat matahari terbit dan matahari terbenam menjadi daya
tarik tersendiri. Keindahan bawah laut juga dapat dinikmati dengan cara menyelam
(scuba diving), snorkeling, berlayar, mendayung, berenang dan memancing,
kegiatan berjemur dan bermain di pantai juga dapat menjadi daya tarik bagi
wisatawan.
Dinamika kehidupan masyarakat setempat sebagai masyarakat bahari
sesungguhnya dapat menjadi daya tarik wisata. Kegiatan masyarakat sebagai
nelayan dapat menjadi daya tarik tersendiri, khususnya di pulau-pulau pemukiman.
Berbagai jenis ikan dan hasil laut bisa menjadi komoditi yang memiliki nilai jual untuk
ditawarkan kepada para wisatawan. Sementara itu, alat perlengkapan penangkapan
ikan dapat diperkenalkan kepada para pendatang/wisatawan, seperti, karamba
jarring apung, bagan, alat pancing serta perahu.
Pada tahun 1992, Pemerintah Daerah (Pemda DKI Jakarta) telah
menetapkan 43 buah pulau yang dapat dijadikan resort. Saat ini hanya 9 buah
pulau yang sudah dijadikan resort wisata, 7 diantaranya berada di Kecamatan
Kepulauan Seribu Utara dan 2 lainnya berada di Kecamatan Kepulauan Seribu
Selatan. Pulau-pulau tersebut antara lain Pulau Ayer, Bidadari, Bira Besar, Hantu,
Kotok Tengah, Kotok Timur, Putri, Matahari dan Sepa. Resort Pulau Ayer dan Pulau
Bidadari terletak di Kepulauan Seribu Selatan sedangkan ketujuh resort lainnya
berada di Kepulauan Seribu Utara. Seluruh resort yang ada dikelola oleh swasta
sedangkan yang dikelola oleh Pemerintah belum ada. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 22 berikut ini.
82
Dari table diatas, dapat dilihat bahwa sebagian besar resort di Kepulauan
Seribu berada di Kepulauan Seribu Utara. Hal ini disebabkan kondisi alam yang
relatif lebih baik dibandingkan dengan wilayah Kepulauan Seribu Selatan seperti laut
yang lebih bersih dibandingkan dengan Selatan.
Fasilitas akomodasi wisata yang disediakan adalah cottage dengan jumlah
sebanyak 505 buah dengan jumlah speedboat sebanyak 37 buah. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada table 23 berikut :

Perkembangan jumlah wisatawan yang datang ke Kepulauan Seribu dari
tahun ke tahun cenderung menurun. Pada table 19 diperlihatkan bahwa jumlah
wisatawan dari tahun 1995 sampai 2001 mengalami penurunan. Pada tahun 1996,
jumlah wisatawan turun sebesar 6,82%, pada tahun 1997 turun 20,6%, pada tahun
1998 turun 16,04 dan pada tahun 1999 turun sebesar 1,35%. Pada tahun 2000
mengalami kenaikan sebesar 0,8% dan pada tahun 2001 naik sebesar 0,27%.
Lebih dari 80% total wisatawan yang datang ke Kepulauan Seribu
merupakan wisatawan nusantara. Apabila membandingkan jumlah wisatawan
nusantara dan mancanegara mulai tahun 1997, kita dapat melihat bahwa jumlah
wisatawan nusantara menurun tajam, sedangkan jumlah wisatawan mancanegara
cenderung meningkat.
Tabel 24. Data Kunjungan Wisatawan ke Kepulauan Seribu Tahun 1995 – 2001

(%)
Diskripsi Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu
Kondisi Kawasan
Taman Nasional Kepulauan Seribu merupakan kawasan perairan laut yang
berada di Utara Jakarta yang secara geografis berada kurang lebih 46 km dari Kota
Jakarta dengan posisi koordinat bumi antara 5o24’ – 5o45’ LS dan 106o25’ – 106o40’
BT. Secara Administratif, kawasan ini terletak di tiga kelurahan, yaitu Kelurahan
84
Pulau Panggang, Pulau Kelapa dan Pulau Harapan, Kecamatan Kepulauan Seribu
Utara Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Kawasan TNKpS meliputi areal seluas + 108.000 Ha ditunjuk pada Tahun
1995 dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 162/Kpts-II/1995. Pada tahun
1998, Kawasan TNKpS ini telah dipancang batas-batasnya dalam bentuk mooring
buoy dan titik referensi. Selanjutnya pada tahun 2001 kegiatan pemancangan batas
tersebut telah diresmikan keabsahan hukumnya melalui penandatanganan Berita
Acara Tata Batas oleh Panitia Tata Batas yang diikuti dengan penerbitan Keputusan
Menteri Kehutanan Nomor 6310/Kpts-II/2002 tanggal 13 Juni 2002 tentang
Penetapan Fungsi Taman Nasional Kepulauan Seribu menjadi seluas 107.489 Ha.
Jumlah pulau yang berada di kawasan TNKpS berjumlah 76 buah dimana
dari jumlah tersebut tercatat 20 buah yang telah dikembangkan sebagai pulau
wisata, 6 buah pulau yang dihuni penduduk dan sisanya dikuasai perorangan atau
badan usaha.
Potensi Kawasan Ekosistem Laut
Wilayah Kepulauan Seribu merupakan ekosistem yang memiiliki hamoaran
terumbu karang (coral reef) yang cukup luas dan relatif datar yang jarang ditemui di
tempat lain di Indonesia. Secara umum terdapat tiga tipe karang, yaitu karang
tepian (fringing reef), karang penghalang (barrier reef) dan karang atoll (atoll reef).
Karang di Kepulauan Seribu seluruhnya merupakan karang tepian (fringing reef).
Selain terumbu karang, dijumpai pula jenis-jenis ikan konsumsi dan ikan hias,
berbagai jenis udang, molluska, padang lamun, rumput laut dan komunitas
mangrove di hampir seluruh pulau. Biota laut yang menjadi flagship species, antara
lain Penyu Sisik (Eremochelys imbricata) dan Penyu Hijau (Chelonia mydas),
85
Lumba-lumba (Tursiops sp), Kima Lubang (Tridacna crocea), Kima Besar (Tridacna
maxima), Kima Pasir (Hippopus hippopus) dan Kima Sisik (Tridacna squamosa).
Dari 76 pulau yang ada dalam kawasan TNKpS, 37 perairan pulau-pulau
tersebut dianataranya telah teridentifikasi tutupan karangnya yakni berkisar antara
4,3-50,7%. Tutupan karang yang terburuk umumnya dijumpai di perairan pulaupulau
pemukiman, dan beberapa perairan pulau-pulau wisata. Kerusakan karang
disekitar pulau pemukiman lebih banyak diakibatkan oleh eksploitasi batu karang
dan pasir, penggunaan potassium, sedimentasi dasar laut dan kontaminasi disposal
limbah sedangkan kerusakan terumbu karang akibat pengeboman ikan
terkonsentrasi di gosong-gosong dan perairan pulau-pulau peristirahatan. Beberapa
pulau yang tutupan karangnya relatif masih baik antara lain Pulau Peteloran Barat
dan Pulau Peteloran Timur, Pulau Kayu Angin Bira dan Gosong Rengat yang
perairannya terklaisifikasi sebagai Zona Inti Taman Nasional.
Kondisi Pengelolaan
Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Nomor 162/Kpts-II/1995 telah
menetapkan wilayah Kepulauan Seribu menjadi Taman Nasional dengan luas
108.000 Ha yang kemudian pengelolaan kawasan Taman Nasional Kepulauan
Seribu diserahkan kepada Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu berdasarkan SK
Menteri Kehutanan Nomor 185/Kpts-II/1997 tanggal 31 Maret 1997.
Untuk menghindari atau mengurangi tingkat kerusakan lingkungan (pesisir
dan terumbu karang) yang ada, pemerintah telah menetapkan sebagian besar
kawasan kepulauan seribu sebagai kawasan Taman Nasional Laut (TNL) Kepulauan
Seribu. Pada awalnya TNL adalah merupakan cagar alam laut yang ditetapkan
pada tahun 1982, yang pada saat itu merujuk pada undang-undang Pokok
Kehutanan tahun 1967 dengan fungsi sebagai cagar alam laut. Pada tahun yang
86
sama (1982) diselenggarakan konggres nasional taman laut sedunia yang
berlangsung di Bali, dan diumumkanlah perubahan fungsi dari cagar alam laut
kepulauan seribu menjadi taman nasional laut kepulauan seribu. Penetapan tersebut
dimantapkan dengan surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 162/Kpts-II/1995
tentang perubahan fungsi cagar alam laut kepulauan seribu menjadi Taman
Nasional Laut Kepulauan Seribu dengan luas 108.000 hektar.
Keunikan TNL kepulauan seribu terletak pada ekosistem pesisir dengan
terumbu karang yang dimilikinya. Ekosistem pesisir mempunyai produktivitas yang
tinggi dengan keanekaragama jenis biota laut yang tinggi pula. Sedangkan terumbu
karang berfungsi sebagai habitat, tempat mencari makan dan berkembang biak bagi
biota lain seperti molusca, crustacea, echinodermata, rumput laut dan jenis-jenis
ikan karang (Hardianto dkk., 1998). Begitu juga dengan Taman Nasional Laut
Kepulauan Seribu, disana terdapat keanekaragaman hayati berupa biota laut yang
antara lain berupa berbagai jenis terumbu karang, ikan hias, rumput laut, ganggang
laut dan molluska. Kawasan ini memiliki keanekaragaman hayati karang yang tinggi,
meliputi 67 genera dan subgenera yang mencakup paling sedikit 123 spesies
karang.
Kawasan taman nasional laut ini dikelola dengan sistem zonasi yaitu :
1. Zona Inti
Meliputi zona daratan dan perairan laut yang mutlak dilindungi, didalamnya tidak
diperbolehkan adanya perubahan apapun oleh manusia, kecuali kegiatan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, penelitian dan pendidikan. Zona
inti terdiri dari tiga lokasi yaitu zona inti I meliputi perairan sekitar Pulau Gosong
Rengat, pada posisi 5o27’00” – 5o29’00” LS dan 106o26’00” –106o28’00” BT, zona
inti II meliputi daratan dan perairan Pulau Penjaliran Barat, Penjaliran Timur,
87
perairan P. Peteloran Barat, Peteloran Timur dan Gosong Penjaliran pada posisi
5o26’36” – 5o29’00” LS dan 106o32’00” –106o35’00” BT dan zona inti III meliputi
perairan sekitar Pulau Kayu Angin Bira, Belanda, serta bagian Utara perairan Bira
Besar pada posisi 5o36’00”–5o45’00” LS dan 106o33’36”–106o36’42” BT.
2. Zona Bahari
Merupakan zona perairan laut yang diperuntukan untuk melindungi zona inti,
didalamnya hanya dapat dilakukan kegiatan sebagaimana kegiatan pada zona inti,
kegiatan wisata alam bahari terbatas. Zona bahari meliputi perairan sekitar Pulau
Dua Barat, Dua Timur, Jagung, Rengit, Karang Buton, Karang Mayang pada posisi
5o24’00” – 5o30’00” LS dan 106o25’00” –106o’40’00” BT
3. Zona Pemanfaatan Wisata
Meliputi zona perairan laut yang didalamnya dapat dilakukan kegiatan sebagaimana
pada zona inti dan zona bahari serta pengembangan wisata bahari. Zona
pemanfaatan wisata meliputi perairan sekitar Pulau Nyamplung, Sebaru Besar,
Lipan, Kapas, Sebaru Kecil, Bunder, Karang Baka, Hantu Timur (Pantara), Hantu
Barat, Gosong Laga, Yu Barat, Yu Timur, Satu, Kelor Timur, Kelor Barat, Jukung,
Semut Kecil, Cina, Semut Besar, Sepa Timur, Sepa Barat, Gosong Sepa, Melinjo,
Melintang, Perak, Kayu Angin Melintang, Panjang Bawah, Kayu Angin Putri,
Tongkeng, Petondan Timur, Petondan Barat, Putri Kecil, Putri Besar, Putri Gundul,
Macan Kecil, Macan Besar (Matahari), Genteng Besar, Genteng Kecil, Bira Besar,
Bira Kecil, Kuburan Cina, Bulat, Karang Pilang, Karang Katamba, Gosong Mungu,
Kotok Besar dan Kotok Kecil pada posisi 5o30’00” – 5o38’00” LS dan 106o25’00” –
106o’33’00” BT -106o’40’00” BT
4. Zona Pemukiman
88
Meliputi zona perairan laut sekitar pulau pemukiman yang didalamnya dapat
dilakukan kegiatan seperti pada zona inti, zona bahari, zona pemanfaatan wisata,
pemenuhan kebutuhan masyarakat setempat dan pengembangan infrastruktur.
Zona pemukiman meliputi sekitar Pulau Pemagaran, Panjang Kecil, Panjang, Rakit
Tiang, Kelapa, Kaliage Besar, Kaliage Kecil, Semut, Opak Besar, Opak Kecil,
Karang Bongkok, Karang Congkak, Karang Pandan, Semak daun, Karya,
Panggang, dan Pramuka pada posisi 5o38’00” – 5o45’00” LS dan 106o33’00” –
106o’40’00” BT

IBU

Saat matahari menghilangkan cahayanya
Langitpun menjadi gelap
Dan malampun telah tiba
Bayangmu pun hadir ditengah kegelapannya

Hadirmu yang selalu ku impikan
Membuat aku selalu terbayang
Bersamamu membuat suatu kenangan
Kisah yang tak akan terlupakan

Perjuanganmu yang tak pernah kenal lelah
Jasamu yang tak terbayarkan
Engkaulah orang yang kubanggakan
Yang kan tak pernah tergantikan


Ibu…

Kau pelepas dahaga dikala aku haus
Kau penerang hati dikala aku kegelapan
Kau mutiara termahal
Kau telaga kehidupan.








By : Asmaeni

Before You Begin: Eight Strategies for Teaching Reading and Writing

In addition to selecting texts and compiling resources, a second part of planning the reading and writing activities of a tutorial session involves choosing an instructional strategy or approach. In pages 22-23 of Guided Reading: Good First Teaching for All Children*, Irene C. Fountas and Gay Su Pinnell provide a helpful breakdown of four reading and four writing strategies that can be used during a tutorial session.

Four Reading Strategies

Reading Aloud: Here, the teacher or tutor reads a text out loud to students. This allows tutors to model reading, engage students in a text that may be too difficult for them to read on their own, and let students sit back and enjoy the story.

Shared Reading: In shared reading, tutors and children read together, thus allowing students to actively participate and support one another in the process. Tutors point to text as they read to build word recognition. And tutors also read slowly to “build a sense of story.”

Guided Reading: Guided reading prepares tutees with strategies that allow for more independent reading. In guided reading, tutors create purposeful lessons that extend beyond the story. These lessons challenge tutees in a number of areas: vocabulary building, character comparisons, story structure comparisons, relating text to personal experience, and so on. The goal is to provide tutees with strategies that they can repeat independently.


Independent Reading: Even those who support transactional definitions of literacy typically also engage students in independent reading since successful independent reading strategies will help them succeed in school. Students read by themselves or with partners, choose their own texts, and employ strategies that they’ve learned through other reading activities.

________________________________________

Four Writing Strategies
Shared Writing: In shared writing, tutors and children compose texts together — often with the tutor writing the text down. The tutor-as-scribe can write words that challenge children just beyond their existing familiarity with words. This instructional approach is commonly used with children who are just learning how to write, but the approach is also valuable when introducing new words and new textual structures to older children. As with shared reading, shared writing lets tutors model writing lessons for tutees to imitate later.

Interactive Writing: This approach increases the active participation of tutees in the actual writing. Tutors again serve as models and supports, but this time tutees practice writing — practicing spelling, connecting sounds with letters, understanding how words work with one another, etc.

Guided Writing or Writing Workshop: With tutees increasingly gaining familiarity with writing, they can then be guided through more specific lessons. In this approach, they learn strategies that they can later use independently. This approach allows tutees more freedom to explore their imaginative ideas and their opinions.

Independent Writing: Finally, independent writing offers tutees opportunities to combine and practice the strategies learned in previously more supportive settings. Given their repertoire of writing strategies, tutees need to decide which textual organizations, which words, and which tones of voice are more appropriate to a given assignment.

Teaching speaking and listening skills

In this article you will find a few tips to get you started with teaching speaking and listening skills to young learners. The aims are:

* To think about what you say in class and to make your language more accessible to your young learners

* To think about how you can make listening fun and easy, not hard and boring

Listening - Instructions

* Remember you are their model so always think about how you are going to introduce an activity before you go to class. Writing out instructions as part of your lesson plan will really help you to notice what language you are using with your young learners. You may find that your language is too complex for the beginner pupils.

* Imagine yourself as a beginner learning a new language and see if what you say is too difficult to follow. You may need to modify what you say. Instructions, if well thought out and accompanied always with demonstration, can be communicated purely in English.



Listening - Class management

* Don’t panic if you don’t speak the children’s first language. This won’t prevent a bond forming between you and the children. If they know you as the person who only speaks English then they will always want to communicate with you as much as possible in English.

* Discipline can be easily understood by young children through your facial expressions and smiley/cross faces drawn on the board.

* Feedback can also be understood clearly when you use your face to help express whether or not you are pleased with the work they produce.



Listening - Using a song

* Prepare the learners before they listen to anything.

* Show them pictures of characters from the song.

* If it’s a song about teddy bears then bring in some teddy bears to show them. If the teddy bears sing sections of the song then use them as puppets and make them actually sing the song.

* Use actions as much as possible to accompany songs so that the children can participate. This will help build their confidence, increase their enjoyment and give them extra clues as to the meaning of the words they are listening to.

* They should predict, ‘imagine’, what they are going to hear. Again, sticking with the teddy bears, ask them if they think the teddy bear is happy or sad.

* When they are listening they should always have something to do. They need a reason for listening. You could allocate part of the song to a small cluster of children so they have to listen out for their part and sing along to that part only.

* Use the same song again and again. Listening is a difficult skill so building their confidence is vital at all stages of language learning. If they recognize the words they will be much more motivated. This is valid not only from a language point of view but also from a logical point of view. Listening to a song you know and like is always an enjoyable experience. Familiarity helps children feel secure.



Speaking - Songs and chants

* Using songs and chants in class gives the children a chance to listen and reproduce the language they hear. They are working on the sounds, rhythm and intonation.

* Remember when you speak or sing keep it simple but very importantly, natural so that when they copy what you say they can have a chance of sounding natural.



Speaking - Whole class chorus drills

* If you have a large class make sure the language they produce is not just confined to stilted whole class repetitions of sentences produced by you. If the class tries to speak at the same time they automatically slow down and the intonation and rhythm are lost. Whole class repetition does of course have its advantages as it allows weaker students to build confidence with speaking without being in the limelight. Do chorus drills as described above but limit them and always move on to letting individuals speak.



Speaking - Real language

* As with listening, make sure they always have a valid reason for speaking. The more realistic the need for communication, the more effective an activity will be. In other words get them to ask their neighbour ‘Do you prefer chocolate or strawberry ice-cream?’ rather than saying; ‘What’s my favourite food?' This last question is just asking the children to guess rather than think. Avoid getting them to repeat sentences such as; ‘What is my name?’ or ‘Is this a book?’ Not only do you know it’s a book, so the interaction isn’t very interesting, unless the book is hidden in a bag and they are having to work out the contents, but also the response is limited to a ‘yes’ or ‘no’ answer. Closed questions are ok to lead onto something more with low level learners but be aware of not using them too often.



Speaking - Further suggestions

* Vary the types of speaking and listening activities you do. Keep them interested by introducing new approaches to speaking in class. This could mean talking to different people, talking to different numbers of people, speaking as a whole class, half a class or in small groups.

* For different levels in the same class you can ask them to listen for different things. Ask the weaker ones to tell you how many teddy bears there are in the song and the stronger ones to tell you what the teddy bears are doing in the song.

* To make one activity suit all levels ask them to practice saying between five and ten sentences. This way the quick finishers have more to do and the weaker pupils still feel they have achieved the task if they have practised only a few sentences.

What is the communicative approach?

The communicative approach (CA) was developed by Robert Langs MD, In the early 1970's. It is a new theory or paradigm of emotional life and psychoanalysis that is centered on human adaptations to emotionally-charged events--with full appreciation that such adaptations take place both within awareness (consciously) and outside of awareness (unconsciously). The approach gives full credence to the unconscious side of emotional life and has rendered it highly sensible and incontrovertible by discovering a new, validated, and deeply meaningful way of decoding unconscious messages. This procedure-called trigger decoding--has brought forth new and highly illuminating revisions of our understanding of both emotional life and psychotherapy, and it calls for significant changes in presently accepted psychoanalytic thinking and practice.

The CA has exposed and offered correctives for much of what's wrong with our current picture of the emotional mind and today's psychotherapies-critical errors in thinking and practice that have cause untold suffering throughout the world. In essence, the approach has shown that emotional problems do not arise first and foremost from disturbing inner memories and fantasies or daydreams; nor do they arise primarily from consciously known thoughts and patterns of behavior. Instead, emotional disturbances arise primarily from failed efforts at coping with current emotionally-charged traumas. The present-day focus by mainstream psychoanalysts (MP) on the past and on inner fantasies and memories has been replaced in this CA with a focus on the present, as experienced and reacted to consciously and unconsciously-in brief, the primacy afforded by MP to fantasy and imagination has been replaced by the primacy afforded by the CA to reality, trauma, and perception (especially unconscious perception).

Perhaps the best way to appreciate the key feature of the CA is to contrast it with mainstream psychoanalysis (MP):

MP: Emotional problems arise from our inner conflicts, especially distorting memories and fantasies.

CA: Emotional problems arise because an emotionally-traumatic current event has gone unmastered. This failure to cope is secondarily affected by a person's past life history and current inner mental life.

MP: The central problem in emotional life involves resolving past conflicts that have become inner-mental conflicts in the present.

CA: The key problem in emotional life involves coping with a contemporaneous emotional trauma and its ramifications.

MP: Unconscious messages are conveyed in every conceivable way, in everything we do and say.

CA: Deeply meaningful unconscious messages are conveyed exclusively by narratives--the stories we tell ourselves and others, including dreams, daydreams, and other types of tales. There is little in the way of deep unconscious meaning in our analyses, speculations, explanations and other intellectual-reasoning activities-unconscious meaning is expressed in stories.

MP: "The unconscious" can be inferred directly from what people say and do. It is to be formulated in terms of patterns of behavior and unrealized memories and fantasies. Images can be explored at face value for their implications and symbolic meanings.

CA: The critical unconscious meanings disguised in our stories cannot be inferred directly-they can be discovered only through a decoding effort. This decoding method - trigger decoding - is initiated with a search for the decoding key, the current event that has provoked the encoded message (note the role played by coping or adapting). These traumatic incidents take the form of emotionally-charged experiences -- triggering events or triggers, for short. In order to properly decode an unconscious (encoded) message, you must know the incident to which it is a response. This enables you to decode a story in light of its evocative trigger-unconscious messages are never conveyed directly or manifestly, but always in disguise.

Brief example: A patient tells her therapist a story about her butcher having his finger on the scale and cheating her. The therapist mistakenly tells the patient that her problem is that she sees men as trying to exploit her (an MP intervention-the problem is in the mind of the patient). But there is a trigger for the story the patient just told: The therapist had just handed the patient her bill. Consciously, the patient looked at the bill and accepted it as such. But she then thought of this story, which conveys an unconscious perception that her therapist has over-charged her-which he has.

As always, the unconscious mind knows what's really going on (it's incisively in touch with reality), while the conscious mind misses a lot (it's inclined toward defensive obliterations and denials-all conscious-system therapies self-explorations and therapies suffer from this deficit). The trigger of the therapist's over-charge evoked this encoded story in which the butcher is used to allude in disguise to the therapist (displacement is involved). Notice too that even though this error was not recognized consciously, it was registered unconsciously via unconscious perception and processed with a deep unconscious intelligence.

In general, we tell stories about another time, place and person (displaced tales) in order to convey in disguise our unconscious experience of an immediate situation with someone who is upsetting us. Direct readings of images and symbolic interpretations cannot uncover these critical disguised messages-they are revealed solely through trigger decoding.

MP: The emotion-processing mind has many functions and tasks-perception, memory, defense, adaptation, self-observation, etc.--all of relatively equal importance.

CA: The single most important function of the emotion-processing mind is to cope with (adapt to) emotionally-charged triggering events.

MP: The emotional mind is a single system with conscious and unconscious components.

CA: The emotion-processing mind is a two system entity. There is a conscious system that is linked to awareness and it serves as the system with which we cope directly. The system is, however, extremely defensive and inclined toward obliteration and denial-much of it, at bottom, in the service of the denial of the unbearable prospect of personal death (death-related issues are connected to every trauma a person suffers). As a result of this defensiveness, our conscious view of the emotional world is extremely restricted and often in error-conscious perception and thinking are an unreliable basis for making emotionally-charged decisions.

The second system, the deep unconscious system, takes in information and meaning through unconscious (subliminal) perception and processes these inputs unconsciously as well. Once the processing has been completed (and it's very rapid), the system emits encoded messages that reflect the nature of these adaptive efforts. Operating outside of awareness, the deep unconscious system is relatively non-defensive and quite in touch with the true nature of events and their implications-it seldom misperceives. It therefore serves as a highly reliable system for making emotionally-charged decisions-but doing so requires the use of trigger decoding in order to ascertain the nature of unconscious experience.

MP: In psychotherapy, the critical search is for transferences-patients' distortions of what their therapists are saying and doing.

CA: In psychotherapy, the search is for patients' valid unconscious perceptions of the real or actual implications of what the therapist is saying and doing.

The CA replaces MP's largely incorrect formulations of patients' unconscious distortions with formulations of their accurate unconscious perceptions. On the whole, the critical role played by unconscious adaptations and perceptions in emotional life and psychotherapy are missed in MP, while they are placed center-stage in the CA.

All in all, MP and CA have very different conceptions of the unconscious domain. The CA sees the interventions of therapists as the key triggers for patients' unconscious experiences in therapy, while MP ignores most of the implications of what therapists actually do and say in sessions, especially their unconscious meanings. Furthermore, the CA has discovered that patients' unconscious experiences in therapy are focused almost entirely on the therapist's management of the setting and ground rules of therapy, while MP has a naïve and uninformed understanding of the unconscious ramifications of the frame-related and other activities (interventions) of therapists.

Tuesday 1 June 2010

AKU

AKU aDaLaH AkU................
aKu hAnYa sEsEOrAnG yAnG MeMiLiKi kAsAlAhAn........
AkU HaNyA SeOraNg mAnUsIa yAnG TiDaK SeMPuRnA Da tIdAk aKaN MeNjArI OrAnG YaNg sEmPuRnA............
DalAm gElAp kU....
dIsInI MeNyElAmI lAuTaN KesUnYiAn....
KaRNa tErJaTuH....
SayApKu pAtAh......
LuKa kU MeNgAnGa....
eTaH ApA LaGi yAnG AkU rAsAkAn.....
HaNyA tErJaTuH dAn rUbUh........
MeNgEjAr ApAyAnG TIdAk bIsA DikEjAr.....
HaNyA TerJaTuH DaN RuBuH mEnGgApAi YaNg tIdAk PErNaH TeRcApai...
karna disini tempatku.....
JaUh dArI KeRaMaIAn....
TeRpOjOk DaLaM GeLaP....
SeDrI....
SePi.....

My Love And Heart.. "Saat diriMu tErPuruk & tiada Lg oRng Yg MenyaYangi maupun MenemaNiMu Maka MenGaduLah Pada SaNg PenCiptamu. HiTunGlah BaNyaknya BinTang diAngKasa Maka sBaNyak itu Pula OraNg-OraNg Yg Akan MeNyayangiMu" ^_^


Assalamualaikum...

Aku berkata dan aku berseru kepada semua umat islam di Indonesia...
INGATLAH....
Banyak2 mengingat Allah, banyak2lah beribadah dan banyak2lah berbuat kebaikan sesama manusia kerana mengharap keberadaan Allah!

Aku berpesan....
Janganlah menjadi manusia yang gila harta dunia!
Janganlah menjadi manusia yang sibuk mengejar harta dunia!
Janganlah menjadi seperti karun!
Janganlah menjadi seperti Fir'aun!
Janganlah terpedaya dengan godaan nafsu dunia!
Janganlah terpedaya dengan budaya barat yang anti Islam!

KERANA...
Itu semuanya merusakkan kita!
Itu semuanya tidak kekal!
Itu semuanya tidak menjamin nasib kita di hadapan Allah nanti!

Ingatlah pesanku ini!
\DAN...
Sampaikanlah pesan ini kepada semua umat Islam sedunia....



Hai Kawan...INGAT....

hidup cuma 1x.......

Dan tujuan Utama dr hidup cuma 1....

yaitu...Hidup hanya untuk mati....

lain-lainnya adalah sbg pelengkap hidup saja!

jgn sia2kan hidup loe!

dan jangan pernah mentuhankan dunia!

manfaatkan lah waktu yg semakin lama semakin berkurang ini...

tiap detik yg berjalan umur kita akan semakin berkurang!

jgn sampai dihari akhir kita nanti dijadikan sbg hari penyesalan.....

jadikan lah hari akhir nanti sbg hari kemenangan kita...

Menangis lah dahulu, baru tersenyum....

jgn sampai kita tersenyum dahulu, baru menangis....




tak pernah ku meminta
tuk pergi dr tempt yg terindah
Tak pernah ku memohon darimu
tuk pergi tinggalkan diriku

Mungkin suatu saat ntt kau mengerti

Biarkan ku mencoba
bagiku kau satu satunya yg terindah
Biarkanku berlari
mengejar cinta yg hadir
di setiap mimpi
walau lelah hati ini ku kan tetap berlari


-=jangan pernah=-

Jangan pernah
Ucapkan tuk tinggalkan aku
Walau apa yang kan terjadi
denganku dan dirimu

Ku Tak bisa
tinggalkan dirimu di dalam sepi
walaupun hanya sekejap saja
pastikukan merindumu
Genggamlah erat
Tangganku ini
Aku pastikan membelaimu
Dekaplah erat
Tubuhku ini akukan slalu
Menyayangimu


-=Detik=-

Detik ini juga
Ku inggin kau beri
Satu jawaban
Dari lubuk hati mu kasih
Katakan apa adanya

Jangan ada dusta
diantara kita
yang ku harapkan
bahagia ku damba
ciptakan slalu
suasana hangat
oh indahnya
Satukanlah cinta
Satukanlah sayang
hatimu hatiku
hasratmu hasratku
Satukanlah

Katakanlah cinta
katakanlah sayang
kau hanya kasihku
ku hanya milikmu
selamanya


-=KARENA=-
saat hatiku bertemu belahan jiwaku
terisi hariku.....................
walau lama sudah aku tau hatimu...
bukan hanya untuk diriku..........

berakhirlah sudah.................
semua kisah di antara kita........
telah habis air mata..............
iringin perih dan luka............
namun ku akan selalu tetap setia..
krn sampai saat ini...............
ku masih merindukanya.............

terciptalah sudah.................
persembahan hati..................
lirih tak terganti................
karna terlanjur sudah ku berjanji.
takan mungkin engkau terganti.....

SEJARAH KOMPUTER

1.Tujuan Instruksional Umum

Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu mengenal sejarah perkembangan komputer dan perbedaan komputer menurut generasinya.

2. Tujuan Instruksional Khusus

- mengenal sejarah komputer sesuai buku referensi
- memahami dan dapat mengidentifikasikan perbedaan komputer dari satu generasi ter-
Tentu sesuai dengan buku referensi
- menguasai perkembangan spesifikasi komputer masa kini sesuai buku referensi

3. Pengantar

Pada bab ini kita akan mempelajari sejarah komputer, yakni bagaimana komputer itu berkembang dari masa ke masa sampai pada bentuk yang kita kenal sekarang ini. Hal ini berguna untuk mengerti proses perubahan yang terjadi dalam dunia komputer, sehingga kita dapat mengetahui latar belakang dari teknologi komputer saat ini dan menjadi arah untuk kemajuan teknologi komputer selanjutnya. Komputer digital seperti yang kita lihat sekarang ini ditemukan kurang lebih lima puluh tahun yang lalu. Penemuan ini dipicu oleh adanya kebutuhan akan pemrosesan data yang sangat cepat dan ekonomis. Inilah yang menjadi alasan philosofis kenapa kita perlu berkomputer.

Dalam bab ini akan dibahas sejarah perkembangan komputer mulai dari jaman klasik sampai dengan era modern (digital).

4. Zaman Pra-Modern

Konsep penghitungan telah dikenal sejak awal peradaban. Dalam konteks ini penting bagi masyarakat untuk bisa menghitung, hal ini terkait dengan tradisi perdagangan yang mulai berkembang sehingga sangat diperlukan kemampuan untuk menghitung dan menaksir harga suatu barang. Satu dari alat yang paling kuno dipakai untuk keperluan ini adalah “abacus” yang dipakai diperadaban Babylonia, Arab, Cina dan Roma.

Abacus tidak hanya digunakan oleh peradaban kuno tetapi juga telah merata sepanjag abad, dan telah terkenal terutama di Eropa pada tahun 1500-an dan 1600-an ketika berkembang perdagangan internasional. Saat ini Abacus masih tetap digunakan pada masyarakat tertentu seperti Cina dan Jepang. Di masyarakat kitapun masih ada yang menggunakan abacus untuk dipakai sebagai alat Bantu kalkulasi. Sucaba adalah merk dagang komputer yang handal dan tahan banting.

5. Revolusi Ilmu Pengetahuan

Masa bermulanya ilmu pengetahuan modern.

Revolusi ilmu pengetahuan adalah suatu zaman dalam sejarah yang menghasilkan orientasi baru terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Masa ini bermula pada pertengahan abad enam belas dengan penemuan bahwa mataharilah, dan bukannya bumi, yang sebenarnya pusat dari tatasurya. Revolusi ilmu pengetahuan berhasil mencapai puncaknya dengan definisi formal mengenai hokum alam yang ditetapkan oleh Sir Isaac Newton pada tahun 1687. dengan adanya hukum ala mini, prinsip-prinsip ilmu pengetahuan menjadi dasar untuk membuka tabir rahasia kehidupan umat manusia.

Revolusi ilmu pengetahuan membantu perkembangan kepentingan dalam penghitungan dan peralatan hitung. Masyarakat menghargai nilai peralatan ataw perlengkapan yang membantu ilmuwan melaksanakan percobaan-percobaaan dan menemukan hukum-hukum alam dan ilmu pengetahuan yang lebih tinggi. Jadi, untuk yang pertama kalinya, teknologi menjadi suatu keharusan yang sangat terkait dengan ilmu pengetahuan.

Orientasi terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi ini membantu menjelaskan kepentingan alat-alat penghitungan yang dikembangkan selama abad enam belas dan tujuh belas. Alasan lain untuk meningkatkan kepentingan dalam penghitungan adalah pertumbuhan perdagangan dan perkembangan pegawai golongan menengah dan pedagang yang banyak menjalankan penghitungan. Orang-orang bisnis dan ilmuwan sama-sama membutuhkan peralatan yang dapat menghitung dengan cepat dan tepat.

Dengan pemunculan nilai-nilai ilmuwan modern dan adanya kebutuhan untuk peralatan penghitungan, tidaklah mengherankan jika ilmuwan yang berjasa dan muncul adalah mereka yang berhasil menemukan alat hitung. Berikut ini adalah ilmuwan yang dimaksud yang berjasa atau mempunyai kontribusi terhadap perkembangan komputer.

• Blaise Pascal (1632 – 1662)

Blaise Pascal adalah seorang ahli matematika dan peneliti fisika dari Prancis yang menciptakan dan mengembangkan kalkulator. Pada tahun 1645, ia menemukan mesin hitung yang mampu menambahkan dan mengurangi angka-angka. Penemuan itu merupakan mesin hitung pertama yang pernah dibuat. Mesin tersebut dijalankan dengan cara memutarkan beberapa roda. Disekitar lingkaran dari masing-masing roda terdapat angka 0 sampai 9. jumlah atau totalnya diperlihatkan di atas penunjuk piringan.

Meskipun ia mendapatkan hak paten atas penemuannya itu, pascal tidak terlalu sukses dalam memasarkannya. Mungkin penjelasan yang paling masuk akal atas kurangnya minat terhadap alat ini adalah karena sulitnya dalam hal perbaikan dan banyak orang yang ragu terhadap kemampuan alat tersebut untuk menghemat waktu.

• Gottfried Leibniz (1646 – 1716)

Seperti pascal, Gottfried Leibniz adalah ilmuwan abad tujuh belas yang memperkenalkan alat mesin yang dapat melakukan perhitungan matematis dan menghemat tenaga kerja. Pada tahun 1694, Leibniz melengkapi kalkulatornya mengggunakan teknik yang sama dengan penambahan dan pengurangan seperti alat pascal namun dapat pula menjalankan perkalian dan pembagian. Bagaimanapun juga, sama halnya dengan kasus pascal, mesin Leibniz selangka lebih maju daripada jamannya. Namun demikian masyarakat belum siap untuk menggunakan alat hitung yang didisain untuk menghemat tenaga kerja tersebut.





6. Revolusi Industri (1760 – 1830)

Mulainya masa teknologi modern.

Sebagaimana revolusi ilmu pengetahuan yang telah berhasil merubah pola piker terhadap ilmu pengetahuan. Revolusi industri dimulai di Inggris sekitar tahun 1760 – 1830, masyarakat Inggris begitu berubah drastic ketika sebuah revolusi terjadi. Perubahan tersebut mengiringi revolusi indusrti, yang cepat menyebar pada abad sembilan belas ke Negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat.

Perubahan-perubahan yang terjadi dengan adanya perkembangan teknologi :

 Peralihan dari pedesaan menjadi masyarakat urban

 Peralihan dari produk tangan menjadi mekanisasi pabrik

 Peralihan dari perdagangan regional atau lokal menjadi transportasi masal penggunaan system area luas.

 Perhatian terhadap mesin kerja

 Perkembangan dalam cara-cara pengerjaan bahan.

Walaupun begitu masih ada sebagian masyarakat anti teknologi karena berpendapat penggunaan mesin-mesin dapat berakibat buruk yaitu pengangguran. Akibatnya pengangguran menjadi cirri khas kota-kota besar. Seiring dengan itu revolusi industri menghasilkan banyak penemuan-penemuan yang tidak kalah pentingnya.

• Alat tenun buatan Joseph Marie Jacquard:

Tahun 1804 Jacquard menemukan metode untuk mengatur kerja alat tenun dengan menggunakan lobang-lobang yang di tekan pada kartu-kartu sehingga alat tenun dapat otomatis mengatur pola-pola tertentu dan mengatur pengguaan warna. Penemuan Jacquard sangat sukses karena mesinnya dirancang disaat jaman penghematan tenaga kerja. Usaha Jacquard juga dihargai pemerintah Napoleon sehingga saat itu pemerintah mendukung ilmuwan-ilmuwan lain untuk terus bekerja demi kepentingan manusia.

• Mesin Ukur Analisis Charles Babbage

Tahun 1822, Babbage pertama kali menciptakan Difference Engine yang berfungsi untuk menggerakkan prosedur standard dalam penghitungan akar-akar dari polynomials. Penemuan ini akhirnya digunakkan pelaut Inggris dalam table astronomical untuk keperluan pelayaran. Babbage melanjutkan karyanya dengan menciptakan Analytical Engine, mesin ini menggunakan 2 tipe kartu yang pada dasarnya sama dengan kartu yang dipakai Jacquard. Cara kerjanya dengan memasukkan program / instruksi pada kartu, diikuti data kartu yang merupakan metode yang digunakan komputer modern.

Babbage menyusun 2 konsep utama dari Analytical Engine:

1. penyimpanan dalam alat (store within the device) : dimana instruksi dan variable akan dipindahkan. Pada saat ini kita menamakan system tersebut memori komputer.
2. penggilingan dalam alat (mill within the device) : dimana operasional aritmatika dapat digunakan. Pada saat ini kita menamakan system tersebut arithmetic logic unit. Dalam temuan ini, Babbage dibantu oleh Lady Ada Augusta Byron. Agusta menulis cara kerja Analytical Engine, sehingga dapat dikatakan Augusta adalah programmer yang pertama. Babbage selalu mencoba memasukkan ilmu pengetahuan kedalam teknologi dengan cara yang baru dan menarik, tapi sebelum melihat hasil penemuannya ia keburu meninggal dunia.

Berkibarnya teknologi Amerika

Semenjak pertengahan abad ke 19 teknologi Amerika mambawa sesuatu yang berarti bagi manusia, lebih dari sekedar menghasilkan suatu mesin saja. Amerika selalu memanfaatkan mesin untuk kepentingan manusia itu sendiri, jadi mesin bukanlah alat penyebab pengangguran.

• Herman Hollerith

Tahun 1880-an, Hollerith dipekerjakan untuk mencatat sensus penduduk. Dengan keahliannya dibidang mesin dan industri, ia menciptakan punched card yang beisi data sensus yang merupakan kode pada bentuk lobang-lobang. Hollerith menciptakan alat penyusun table yang dapat membaca kartu dan memproses data. Hollerith’s Tabulating Machine Company berubah dari bentuk firma ke perusahaan yang kelak dikenal dengan IBM.

• Perang Dunia II:

Howard Aiken menciptakan mark I, sebuah mesin elektris yang dapat menyambung ke komputer. Pada waktu yang sama, George Stibitz menciptakan komputer penyambung untuk Bell Telephone Laboratories. Kedua penemuan ini berkembang pesat di saat jaman kematangan teknologi dan jaman perang memacu perkembangan juga. Pada perang dunia II ini, pemerintah Amerika membiayai sebuah kelompok insinyur muda di Moore School of Electrical Engineering dari Universitas Pennsylvania. Kelompok ini menciptakan komputer digital elektronik untuk mengatasi masalah-masalah dalam ilmu Balistik. Dibawah pengawasan J.Presper Eckert Jr dan John Mauchly, dirancanglah ENIAC yaitu sebuah computer digital elektronik yang terdiri dari 18000 tabung hampa dan membutuhkan tombol manual untuk mendapatkan program yang diinginkan.

• Pasca Perang Dunia II:

Masih dari Moore School, Eckert dan Mauchly pindah dan membentuk perusahaan komputer. Komputer komersial pertama diciptakan pada tahun 1951 bernama UNIVAC 1 digunakan sebagai alat untuk meramalkan hasil-hasil pemilihan. Selanjutnya, perusahaan Eckert dan Mauchly diambil alih oleh Remington Rand yang berganti nama Sperry Rand. Pada awal tahun 1950-an, IBM menjadi saingan dari Sperry Rand dalam komputer komersial, Industri besar telah mulai di bentuk.

Jaman Micro

Tahun 1975 perusahaan MITS,Inc memasarkan Altair yaitu personal computer yang di format dalam bentuk kotak, pemakai harus memasang dan menghubungkan komputer itu pada sebuah display, printer atau alat lain yang dibutuhkan. Tahun 1976 perusahaan Tandy Corporation menciptakan Radio Shack yang menggunakan bentuk yang siap pakai dan menyediakan software. Radio Shack komputer ini memperoleh sukses yang sangat besar. Tahun 1977 Apple memperkenalkan personal komputer pada musim gugur tahun 1981.


GENERASI KOMPUTER

Tahun 1940 dijadikan tonggak sejarah yang menandai dimulainya era atau generasi komputer. Tahun ini dipilih karena sejak tahun tersebutlah dimulainya era komputer secara komersial. Sejak saat itu telah terjadi 4 generasi komputer dari generasi pertama sampai generasi ke empat, dapat dilihat sebuah trend bahwa komputer diproduksi secara masal dengan kecenderungan microminiaturization,

• Generasi Pertama (1951-1958)

Dimulai dengan diperkenalkan UNIVAC 1 di tahun 1951, sebuah komputer dengan menggunakan tabung hampa sebagai komponen logic utama dan pengatur operasinya. Akan tetapi tabung hampa tidak tahan lama dan perlu digerakkan oleh tenaga listrik yang besar

• Generasi Kedua (1958-1964)

Komponen logic utama dari generasi kedua adalah transistor. Transistor merupakan penemuan Bell labs tahun 1947. Transistor lebih cepat, lebih tahan dan lebih kecil daripada tabung hampa. Pada generasi ini juga di gunakan inti magnet (magnetic core) yang berfungsi menampilkan data pada komputer. Komputer mulai di gunakan dalam dunia bisnis dan program dalam bahasa-bahasa asing mulai dikembangkan.

• Generasi Ketiga (1964-1974)

Masih ditandai dengan pengurangan ukuran dari komponen-komponen komputer. Komponen logic utama generasi ini adalah Integrated Circuit (IC). IC mengandung banyak komponen dilebur menjadi satu silicon Chip.



• Generasi Keempat (1974-sekarang) :

Ditemukan microprocessor atau komputer pada sebuah chip. Jutaan transistor dietsa dalam chip tersebut. Microprocessor tidak hanya digunakan pada komputer saja tapi juga pada dunia otomotif, mesin jahit oven dan sebagainya. Keempat generasi ini akan terus berlanjut dengan menggunakan chips yang dapat mengandung banyak items. Generasi kelima sudah hampir tiba, dengan dikembangkannya konsep “artificial intelegence”, suatu konsep dimana kelak diharapkan tercipta komputer yang mempunyai kecerdasan sebagai mana yang kita miliki. Dengan ini maka akan dapat meminimumkan kebutuhan dari program yang kompleks. Jepang adalah bangsa terdepan dari generasi kelima ini dan menamakan karyanya sebagai “Intelegent Machines”. Dalam konteks ini sedang dikembangkan biologi cal chips.

BERDASARKAN PENGGUNAANNYA

Berdasarkan penggunaannya, komputer digolongkan kedalam specialpurpose komputer (komputer untuk penggunaan khusus) dan general-purpose computer (komputer untuk penggunaan umum).

1. Special-purpose komputer

Komputer ini dirancang untuk menyelesaikan suatu masalah yang khusus. Yang biasanya hanya berupa satu masalah saja. Program komputer sudah tertentu dan sudah tersimpan di dalam komputernya. Komputer ini dapat berupa komputer digital maupun komputer analog, dan umumnya komputer analog adalah Special-purpose computer.

Special-purpose computer banyak di kembangkan untuk pengontrolan yang otomatis pada proses-proses industri, seperti misalnya pabrik kimia, penyulingan minyak. Pabrik baja serta untuk tujuan militer. Untuk memecahkan masalah navigasi di kapal selam dan kapal terbang




2.General-purpose Computer

Komputer ini dirancang untuk menyelesaikan bermacam-macam masalah dapat mempergunakan program yang bermacam-macam untuk menyelesaikan jenis permasalahan-permasalahan yang berbeda. Karena komputer jenis ini tidak dirancang untuk masalah yang khusus. Maka dibandingkan dengan special-purpose computer, kecepatannya lebih rendah. Sejak komputer generasi ketiga. Kecepatan proses komputer telah meningkat dengan pesatnya, sehingga proses general-purpose computer, dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berbeda-beda, seperti misalnya aplikasi bisnis, teknik pedidikan, pengolahan kata, permainan dan lain sebagainya.

2. Berdasarkan Ukurannya

Berdasarkan ukurannya, komputer digolongkan kedalam micro computer, mini computer, small computer, medium computer, large computer dan super computer.

• kapasitas main memory (simpanan dalam).

Ukuran kapasitas simpanan atau pengingat atau memori komputer dinyatakan dalam satuan byte. Beberapa orang mencoba untuk menggolongkan komputer dengan membandingkan kapasitas dari main memory. Akan tetapi sekarang sangat sulit untuk menggolongkannya, karena teknologi telah berkembang dengan pesatnya.

1. komputer mikro umumnya adalah single-user (pemakainya tunggal), yaitu satu komputer hanya dapat digunakan untuk satu pemakai saja untuk tiap saat. Ruangan yang dibutuhkan kecil, komputer mikro dapat diletakkan diatas meja, sehingga dapat disebut juga dengan nama desktop computer.

2. mini komputer
komputer mini dapat bersifat multi-user (pemakainya banyak), yaitu sebuah computer mini dapat mempunyai beberapa terminal yang dapat digunakan bersama-sama oleh banyak pemakai. Tiap-tiap terminal dapat diletakkan ditempat yang terpisah yang dihubungkan dengan pusat komputernya.

3. Medium computer
Medium computer disebut juga dengan nama medium-scale mainframe computer. Medium computer dapat mempunyai sejumlah besar dan bermacam-macam alat input atau output. Pusat komputer biasanya menggunakan medium komputer dan terminal-terminal dapat menggunakan micro computer atau mini computer untuk penerapan konsep distribusi data processing (DDP).

4. Large computer
Large computer disebut juga dengan nama mainframe computer atau large-scale mainframe computer karena bentuk fisiknya besar seperti lemari. Komputer jenis ini digunakan pada perusahaan-perusahaan yang besar, seperti misalnya perusahaan penerbangan yang mempunyai ratusan kantor cabang tersebar diseluruh dunia yang tiap-tiap kantor cabang mempunyai terminal dihubungkan dengan pusat komputernya.

5. Super computer
Super computer disebut juga dengan nama parallel processor, karena super komputer adalah komputer mainframe yang mempunyai banyak processor yang dipasang secara parallel. Contohnya adalah super komputer yang digunakan diperusahaan telepon PTT di Belanda yang menggunakan sebanyak 48 processor yang diparalel.

........ Cinta Sejati Itu Adalah ..........

Pernahkah kamu merasakan....
Bahwa kamu mencintai seseorang....
Meski kamu tahu ia tak sendiri lagi....
Dan meski kamu tahu cintamu mungkin tak berbalas....
Tapi kamu tetap mencintainya....

Pernahkah kamu merasakan....
Bahwa kamu sanggup melakukan apa saja demi seseorang yang kamu cintai....
Meski kamu tahu ia takkan pernah peduli ataupun ia peduli dan mengerti tapi ia tetap pergi....

Pernahkah kamu merasakan hebatnya cinta....
Tersenyum kala terluka....
Menangis kala bahagia....
Bersedih kala bersama....
Tertawa kala berpisah....
Aku pernah....

Aku pernah tersenyum meski kuterluka....
Karena kuyakin Tuhan tak menjadikannya untukku....
Aku pernah menangis kala bahagia....
Karena kutakut kebahagiaan cinta ini akan sirna begitu saja....

Aku pernah bersedih kala bersamanya....
Karena kutakut aku kan kehilangan dia suatu saat nanti....
Aku juga pernah tertawa saat berpisah dengannya....
Karena sekali lagi, cinta tak harus memiliki....
Dan Tuhan pasti telah menyiapkan cinta yang lain untukku....

Aku tetap bisa mencintainya, meski ia tak dapat kurengkuh dalam pelukanku, karena memang Cinta ada dalam jiwa, dan bukan ada dalam raga.

Semua orang pasti pernah merasakan cinta.. baik dari orang tua... sahabat.. kekasih dan Akhirnya pasangan hidupnya....

Buat temenku yg sedang jatuh cinta.. selamat yah.. karena cinta itu sangat indah.
Semoga kalian selalu berbahagia....

Buat temanku yg sedang terluka karena cinta....
Hidup itu bagaikan roda yang terus berputar....
Satu saat akan berada di bawah dan hidup terasa begitu sulit....
Tetapi keadaan itu tidak untuk selamanya....
Bersabarlah dan berdoalah karena cinta yang lain akan datang dan menghampirimu....

Buat temanku yang tidak percaya akan cinta....
Buka hatimu jangan menutup mata akan keindahan....
Yang ada di dunia maka cinta membuat hidupmu menjadi bahagia....

Buat temanku yang mendambakan cinta.. bersabarlah....
Karena cinta yang indah tidak terjadi dalam sekejab....
Tuhan sedang mempersiapkan segala yang terbaik bagimu....

Buat temanku yang mempermainkan cinta....
Sesuatu yang begitu murni dan tulus bukanlah untuk dipermainkan....
Cinta bukan suatu kehampaan....
Semoga kalian berhenti mempermainkan cinta....
Dan mulai merasakan kebahagiaan yang seutuhnya....


**Jika ia sebuah cinta...**


Jika ia sebuah cinta...ia tidak mendengar namun senantiasa bergetar…

Jika ia sebuah cinta...ia tidak buta namun senantiasa melihat dan merasa…

Jika ia sebuah cinta...ia tidak menyiksa namun sanantiasa menguji…

Jika ia sebuah cinta...ia tidak memaksa namun senantiasa berusaha…

Jika ia sebuah cinta...ia tidak cantik namun senantiasa menarik…

Jika ia sebuah cinta...ia tidak datang dengan kata-kata namun menghampiri dengan hati…

Jika ia sebuah cinta...ia tidak terucap dengan kata namun senantiasa hadir dengan sinar mata…

Jika ia sebuah cinta...ia tidak hanya berjanji namun senantiasa mencoba memenangi…

Jika ia sebuah cinta...ia tidak suci namun senantiasa tulus…

Jika ia sebuah cinta...ia tidak hadir karena permintaan namun hadir karena ketentuan…

Jika ia sebuah cinta...ia tidak hadir dengan kekayaan dankebendaan namun hadir karena pengorbanan dan kesetiaan…………






"""..cobalah...cobalah.."""

Cobalah untuk menduakan aku

Dan kau kan rasakan setianya diriku

Cobalah untuk mendustai aku


Dan kau kan mengerti kejujuran hatiku

Dan bila nanti kau pun tahu

Ku bukan terbaik untukmu

Lepaskan aku

Lupakan aku

Dan jangan pernah engkau ragu

Dan jika esok kau pun tahu

Aku yang terbaik untukmu

Cintai aku

Sayangi aku

Seperti ku menyayangimu

Cobalah untuk meragukan aku

Dan kau kan pahami ketulusan cintaku

Cobalah untuk menjauhi aku

Dan kau kan resapi

Kau dekat di hatiku

-
---------------------------------------------

......aku masih bisa.........


sejuta kata makian terucap

dari hati yang berbicara

mencari makna sebenarnya

yang takkan pernah terungkapkan

apalah arti cinta

bila rasa sayang tak ada

apalah arti setia

bila tak ada rasa percaya

janganlah mencintaiku

bila kau hanya menyakiti aku

berpalinglah kau dariku

bila kau tak sepenuhnya

mencintaiku apa adanya

mungkin perih yang kurasakan

mampukah untuk kau rentangkan

bila sayang tak lagi bermakna

akankah kita mampu bertahan

aku masih bisa .... 3x

mencintaimu apa adanya